Group Pidato Adat ‘Sarangkuah Dayuang’ di Muaro Paneh Resmi Terbentuk 

Abadikini.com, SOLOK – Group Pidato Adat ‘Sarangkuah Dayuang‘ di Balai Pinang Nagari Muaro Paneh resmi terbentuk. Meski sebelumnya sudah diadakan kegiatan secara rutin, group ini sebelumnya belum memiliki nama. Hal itu dikatakan oleh Zufri Datuak Rajo Indo, salah seorang anggota group Pidato Adat Sarangkuah Dayuang itu.

“Sebelumnya, kami menggelar kegiatan secara rutin setiap minggunya, tapi surau kami belum diberi nama. Kemudian, anggota lain mengusulkan beberapa nama untuk disetujui bersama, akhirnya disetujui nama Sarangkuah Dayuang,” ujar Zufri Datuak Rajo Indo di Muaro Paneh, Minggu (9/10/2022).

Dikatakan Datuak Rajo Indo, nama surau yang mengapung ketika membahas tentang nama itu cukup banyak. Diantaranya, Edwin Sutan Pamenan mengusulkan nama Minang Saiyo dan Carano Ameh. Sementara, Risko Mardianto  Bagindo Sutan mengusulkan empat nama yakni Tapian Mandi, Palito Hati, Sarangkuah Dayuang dan Sabiduak Sadayuang. Kemudian, saya Rajo Kaciek mengusulkan nama Siriah Sakapua, sementara dia sendiri mengusulkan nama Deta Panjang Bakaruik.

“Dari kesemua nama yang muncul dilakukan musyawarah untuk mufakat dan disepakati usulan Risko Mardianto Bagindo Sutan yaitu Sarangkuah Dayuang,” jelas Zufri Datuak Rajo Indo.

Terpisah, ketika media ini mengkonfirmasi alasan Risko Mardianto Bagindo Sutan memunculkan nama Sarangkuah Dayuang itu, dirinya mengatakan bahwa didalam proses belajar mengajar, dia dan kawan-kawan tidak cuma mempelajari nilai-nilai adat Minangkabau, Adat Salingka Nagari maupun Adat Sabatang Panjang saja melainkan juga belajar kembali tentang ilmu agama seperti merobek kain kafan, melepas jenazah dan menyampaikan sepatah dua patah kata dari ahlil bait jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Artinya, kata pria yang kini jadi Sumando rang Sungai Nanam itu, disana anggota tidak sekedar memikirkan adat semata tetapi juga menerapkan ilmu agama Islam.

“Pendek kata, Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarat mangato adat mamakai, di kami ini harus sejalan. Jadi, Sarangkuah sadayuang. Karena berat sama dipikul, ringan sama di jinjing,” papar laki-laki yang berprofesi sebagai Advokat itu.

Diterangkan dia, setelah nama surau disepakati maka segera akan dilakukan penataan struktur organisasinya untuk disampaikan kepada Kerapatan Adat Nagari Muaro Paneh agar surau itu mendapatkan Surat Keputusan (SK) tentang pembentukan Group Pidato Adat Sarangkuah Sadayuang yang berkedudukan di Balai Pinang Nagari Muaro Paneh.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker