Sekda Sebut Walikota Tidore Sama Seperti Erdogan

Abadikini.com, TIDORE – Menanggapi rumor yang berkembang terkait adanya kebijakan Walikota Tidore Kepulauan yang menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tidore untuk menjalankan Puasa Sunnah setiap hari senin dan Kamis, serta melakukan Sholat Subuh berjamaah, sehingga menimbulkan perdebatan dikalangan publik yang dimana muncul persepsi akan walikota mewajibkan sesuatu yang sunnah, Selasa (15/1).

Membuat Sekertaris daerah Kota Tidore Kepulauan Asrul Sani Soleman angkat bicara, ia mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Walikota Tidore itu, sesungguhnya merupakan seorang pemimpin yang membawa misi Rasulullah, sehingga kebijakan tersebut patut untuk dilaksanakan bagi ASN yang beragama Islam, sehingga bisa menjadi tauladan bagi masyarakat yang mayoritas Islam, mengingat Tidore juga telah dicanangkan sebagai Kota Santri.

“Apakah instruksi walikota ini bertentangan dengan kaidah-kaidah Muslim.? Membuat sesuatu yang baik tentu ada tantangan, Pro dan Kontra itu hal yang wajar. Namun patut untuk diketahui bahwa setiap pemimpin muslim tentu membawa Risalah Rasul, lagipula puasa sunnah itukan hal yang baik kenapa harus diperdebatkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sekda kemudian mencontohkan salah satu pemimpin Turki yakni Erdogan, dia mengatakan ketika rezim militer itu jatuh kemudian dipimpin oleh Erdogan, yang dilakukan pertama kali adalah menginstruksikan masyarakatnya untuk memakmurkan rumah, tempat ibadah dan seluruh ruang kerja dengan mengaji. Prilaku pemimpin inilah kemudian dicontohkan oleh Walikota, sehingga Sekda dengan tegas menyebut Walikota Kota Tikep Ali Ibrahim merupakan Erdogan Tidore. 

“Misi Rasul itu berada di pundak setiap orang muslim yang harus ia bawa, dan kebijakan yang diinstruksikan walikota ini memiliki makna harifiah yang akan membentuk profil birokrat untuk menjadi muslim yang baik, Olehnya itu ketika dia (ASN) sudah menjalankan sunatullah dan sholat maka tentu akan menjadi muslim yang baik, dan jika dia sudah baik, jelas dia akan menjadi birokrat yang baik juga,” ujarnya.

Untuk itu, Sekda  kembali menegaskan bahwa sebagai orang muslim baik ASN maupun masyarakat tentu punya komitmen dan konsensus yang sama tentang iman dan islam, lalu kenapa hal yang bersifat sunatullah tidak mau dijalankan. “Profil birokrasi itu dibentuk dengan rambu-rambu aturan, jika para ASN menganggap birokrasi ini adalah sebuah lahan maka tolonglah untuk disiplin, dan dijaga lahannya dengan baik,” tandasnya. (kabardaerah)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker