Ahli Tegaskan Urgensinya Vaksinasi Covid-19 pada Anak

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil menegaskan pemerintah segera mempercepat pemberian vaksin pada kelompok usia anak.

Kusnandi menyebut kelompok usia anak berkontribusi 13 persen dalam kasus Covid-19 di Indonesia secara menyeluruh. Jumlah tersebut dinilai cukup besar sehingga butuh perhatian lebih dari pemerintah.

Bukan juga menyoal tentang gejala ringan yang ditimbulkan, tapi anak-anak yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan ini bisa menularkan kepada orang dewasa, terutama keluarga terdekat yang diketahui memiliki kormobid.

“Kontribusi 13 persen itu kan cukup besar, bahkan di atas 6 persen dan dia bisa menularkannya ke orang lain juga, termasuk ke yang punya kormobid. Maka itu kami setuju dilaukan vaksin kepada anak-anak,” ujar Kusnandi.

Indonesia memang tidak melakukan uji klinis terhhadap vaksin Sinovac untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Tapi menurut Kusnandi, di luar negeri uij klinis sudah dilakukan, termasuk Bangkok, Thailand yang sudah sampai uji klinis tahap ketiga.

Kusnandi menyebut hasil dari uji klinis tahap satu, dua dan tiga yang dilakukan Thailand hasilnya aman. Bahkan Sinovac sendiri juga sudahh melakukan uji klinis untuk anak-anak di atas 5 tahun dan sudah selesai dengan hasil yang memuaskan.

Sementara itu, Kusnandi tidak menyebut kaitan pemberian vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun dengan urgensi percepatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kekhawatiran terjadinya klaster sekolah yang dianggap menjadi ‘booster’ pemerintah untuk segera beri vaksin pada anak 6-11 tahun.

“Anak-anak boleh ke sekolah lagi kalau orang tuanya siap. Jadi tergantung orang tua juga. Kita semua sedang melihat bagaimana situasi sekarang di seluruh dunia, jadi kita tidak memaksakan. Semua tergantung izin orang tua,” ujar Kusnandi.

“Mau sekolah jarak jauh juga anak harus tetap divaksin. Apalagi rekomendasi BPOM dan IDAI menyebut sudah bisa anak-anak 6-11 tahun divaksin,” ungkapnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker