Tentang Ikan dan Bahaya Merkurinya yang Harus Anda Ketahui

Abadikini.com – Belakangan ini, perikanan di Indonesia maupun dunia tengah dilanda bahaya merkuri yang disinyalir meracuni ikan-ikan yang hidup di perairan terbuka. Bagaimana bisa? Berdasarkan pengamatan terbaru para ahli, hal ini dikarenakan banyaknya limbah merkuri yang kini mencemari baik perairan tawar maupun lautan.

Hal ini haruslah diwaspadai, mengingat merkuri merupakan zat kimia yang memiliki kadar toksik cukup tinggi. Lalu, apa yang harus dilakukan? Haruskah Anda berhenti mengonsumsi ikan dan hewan air lainnya mulai sekarang? Tenang, ternyata hal itu tidak perlu dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk meminimalisir paparan merkuri dari ikan. Penasaran apa saja?

Yuk, simak penjelasan lengkap tentang ikan dan bahaya merkurinya berikut:
Apa itu merkuri?

Merkuri merupakan suatu zat metal yang secara alami dapat Anda temukan pada lingkungan sekitar. Zat ini dapat dihasilkan melalui dua cara, yaitu secara alami (lewat aktivitas vulkanik dan pori-pori geotermal bumi) dan berbagai aktivitas manusia. Cara yang disebut belakangan tadi bertanggungjawab terhadap lebih dari 30% pelepasan zat merkuri. Aktivitas manusia tersebut meliputi bertani, pembakaran batu bara, dan serta penggunaan merkuri dalam pabrik-pabrik masa kini. Pemakaian merkuri tersebut tentu akan menghasilkan limbah merkuri, yang kemudian mencemari udara, tanah, serta perairan.

Bagaimana bisa sampai ke ikan?

Di dalam air, merkuri kemudian berubah menjadi methylmercury. Bentuk merkuri tersebutlah yang kemudian diserap oleh ikan dan penghuni air lainnya, dan jika Anda memakan salah satu dari mereka, secara tidak langsung Anda pun turut menyerap merkuri yang terkandung di dalamnya. Meskipun hal ini tidak maslaah jika Anda hanya menyerap sebagian kecil merkuri, namun jika kadar merkuri di dalam tubuh sudah terlampau tinggi, tentu hal ini bisa berbahaya. Seperti yang lain, merkuri pada akhirnya juga akan meninggalkan tubuh Anda, melalui berbagai pintu keluar, seperti urin, feses, dan ASI yang Anda hasilkan.

Apa bahayanya?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu jalan keluar merkuri dari tubuh Anda adalah melalui ASI. Jika Anda seorang wanita yang tengah menyusui, dan memiliki kadar merkuri tinggi dalam tubuh, hal ini akan berdampak pada ibu dan si calon bayi. Hal ini bisa berakibat cacat mental pada bayi yang baru lahir, atau keguguran dan meninggalnya janin di dalam rahim. Untuk remaja dan dewasa, hal paparan merkuri terlalu banyak dapat mengakibatkan gagal ginjal, gangguan pernafasan, dan gangguan saraf sensorik.

Lalu, haruskah berhenti makan ikan?

Tentu tidak perlu. Namun, Anda harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis seafood yang akan dikonsumsi, dan mengontrol seberapa sering Anda boleh mengonsumsinya. Berikut adalah aturan yang dapat Anda terapkan dalam memakan ikan (air laut maupun air tawar) :

  1. Hindari memakan daging ikan hiu, makarel raja (king mackarel), ikan todak (swordfish), dan tilefish (ikan endemik Teluk Meksiko), karena 4 ikan tersebut memiliki kandungan merkuri paling tinggi dibandingkan ikan dan makhluk air lainnya. Tentu Anda tetap dapat mengonsumsinya, setelah berumur cukup, dan hanya sebulan sekali. Meski begitu, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak harus benar-benar mengindarinya.
  2. Ikan trout, tuna, dan ikan bas dapat Anda konsumsi, hanya saja dengan takaran yang wajar dan dalam jangka waktu seminggu sekali. Ketiga ikan ini memiliki kandungan merkuri di bawah nomor sebelumnya.
  3. Ikan dan makhluk air yang paling sering Anda makan, yaitu udang, kerang, tuna kalengan, sardin, salmon, mujair dan lele memiliki kadar merkuri rendah dan bisa Anda konsumsi lebih dari dua kali dalam seminggu.

Nah, itu dia tentang ikan dan bahaya merkurinya  Jangan takut makan ikan, ya! Semoga bermanfaat!

Editor
Selly
Sumber Berita
Go Dok
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker