Tak Blokir Huawei, Inggris Bakal ‘Dihukum’ Presiden Trump?

Abadikini.com – Presiden AS (Amerika Serikat), Donald Trump berencana untuk membatasi pembagian data intelijen dengan Inggris jika pihaknya mengizinkan Huawei Technologies berpartisipasi dalam teknologi jaringan 5G.

Pada Juni 2019, Trump akan memulai kunjungan kenegaraan selama 3 hari ke Inggris, beberapa hari sebelum Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Menurut pejabat AS dan Inggris, Trump memutuskan untuk mengangkat masalah tentang Huawei setelah para pejabatnya berulang kali gagal meyakinkan pemerintah Inggris untuk membatasi keterlibatan perusahaan China, Financial Times melaporkan dan dilansir CNBC International, Jumat (31/5/2019).

Seseorang yang terlibat dalam perencanaan perjalanan mengatakan kepada Financial Timesbahwa Trump siap mengangkat keberatannya ini diketahui baik di depan umum maupun secara pribadi: “Presiden sedang mempersiapkan diri untuk mengulangi pesan bahwa keterlibatan Cina dalam 5G dapat menimbulkan tantangan signifikan bagi intelijen AS-Inggris.”

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar oleh CNBC Internationalmelalui email yang dikirim di luar jam kantor reguler.

Bulan lalu, sebuah laporan mengatakan pemerintah Inggris akan mengizinkan Huawei membangun bagian dari jaringan nirkabel 5G-nya, yang akan menentang tuntutan AS akan larangan menyeluruh atas keterlibatan raksasa teknologi China dalam teknologi infrastruktur digital terbaru.

Teknologi 5G dirancang untuk menghadirkan kecepatan internet yang lebih cepat dan waktu jeda yang lebih rendah, ini memiliki potensi luar biasa untuk mengubah cara manusia dalam berinteraksi dengan teknologi baru.

Dewan Keamanan Nasional Inggris disebut-sebut telah setuju untuk membiarkan Huawei menyediakan teknologi “non-inti”, seperti antena, kepada operator seluler negara itu untuk jaringan generasi mendatang. Huawei tetap tidak bisa menggarap teknologi ‘inti’ 5G.

Namun pada Kamis, penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan Inggris mungkin belum membuat keputusan akhir tentang Huawei, menurut laporan Reuters.

Huawei telah menghadapi tekanan luar biasa dari administrasi Trump karena AS mengklaim peralatan perusahaan dapat digunakan untuk spionase oleh pemerintah Cina.

Awal bulan ini, Departemen Perdagangan AS mengatakan menambahkan Huawei dan afiliasinya ke dalam daftar perdagangan yang melarang perusahaan Amerika menjual atau mentransfer teknologi ke perusahaan China tanpa lisensi yang dikeluarkan pemerintah.

Huawei juga menghadapi tuntutan pidana dari Departemen Kehakiman setelah dituduh mencuri rahasia dagang dan mengabaikan sanksi AS terhadap Iran. Raksasa teknologi China ini telah membantah tuduhan bahwa itu menimbulkan risiko keamanan. Pada saat yang sama, perusahaan menggugat AS atas undang-undang yang melarang lembaga pemerintah Amerika membeli peralatan Huawei.

Editor
Rafael N
Sumber Berita
CNBC

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker