Trending Topik

Petugas Lapas Nusakambangan Takut Kualat Terhadap Habib Bahar

Abadikini.com, JAKARTA – Habib Bahar bin Smith bercerita saat dirinya berada di Lapas Nusakambangan menjalani hukuman. Ketika itu dirinya diborgol oleh petugas.

Pada saat dirinya hendak diborgol bagian tangan, kaki hingga perut petugas Lapas pun meminta maaf terlebih dahulu lantaran takut akan kualat terhadap keturunan Nabi Muhammad.

Hal itu diceritakan Habib Bahar saat berceramah dalam sebuah acara dakwah di Garut pekan lalu.

“Waktu saya di Nusakambangan kemarin, tangan saya diborgol, perut saya diborgol, kaki saya diborgol. Tiga borgol itu SOP-nya begitu,” ujar Habib Bahar Smith, seperti dikutip Senin (13/12/2021).

Habib Bahar mengakui bahwa petugas tak bisa apa-apa lantaran mereka hanya menjalankan perintah atasan dan SOP untuk memborgolnya tersebut.

“Seluruh petugasnya baik. Mereka hanya ikuti aturan, mereka berkata ‘habib kami ini NU, kami cinta habaib, kami mohon maaf terpaksa kami begini. Kalau nggak kami kehilangan pekerjaan’. Terus saya bilang nggak apa-apa, borgol saja,” ungkapnya.

Kendati demikian Habib Bahar sudah mengatakan tak masalah diborgol, namun petugas masih saja meminta maaf kepada penceramah yang dikenal keras saat berdakwah itu.

“Mereka minta maaf, minta ridhonya, kami takut kualat,” kata Bahar Smith menirukan permintaan maaf petugas.

Lebih lanjut, Habib Bahar juga mengaku menceramahi para petugas yang memborgolnya tersebut.

Sambil berjalan ke sebuah ruangan, kata Habib Bahar Smith, ia bertanya ke para petugas apakah mereka semua Islam. Mereka pun menjawab muslim.

“Siapa nabi kalian? Nabi Muhammad, nah kalian tiap salat kan bersholawat. Salam sejahtera dan rahmat atas nabi dan atas keluarga nabi, tahukah kalian mengaku umat Muhammad sedangkan kalian membiarkan cucu Muhammad diborgol kaki tangannya? Kalian bersholawat ke anak cucu Muhammad, sedangkan anak cucu Muhammad diborgol. Saya bagaikan bandar narkoba, koruptor, padahal saya ceramah membela rakyat,” ujarnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker