Ketahanan Pangan dan Ajakan Hidup Sehat Bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19

Abadikini.com, SURABAYA – Covid-19 telah memaksa dijalankannya aturan baru seperti social atau physical distancing (jarak sosial) serta kebijakan PSBB.

Adanya aturan baru ini telah menimbulkan penurunan perekonomian yang menyebabkan masyarakat menengah kebawah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tak terkecuali bagi orang tua yang memiliki kewajiban memenuhi biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Bukan hanya bagi orang tua, bagi mahasiswapun adanya pandemi covid 19 memberikan kesulitan tersendiri.

Maka dari itu, Tim PKM FE Unesa yang diketuai R. A. Sista Paramita, dengan anggotanya; Purwohandoko, Nurul Indawati, Rosa Prafitri Juniarti, dan Tias Andarini Indrawati bergerak mengantisipasi krisis di masa pandemi ini.

Ketua Tim PKM, Sista Paramita menjelaskan, kebijakan PSBB dan jarak sosial membuat mahasiswa mengalami perubahan drastis atas aktivitas harian yang biasanya dapat dilakukan di luar rumah.

“Perubahan perkuliahan dari tatap muka di kelas menjadi perkuliahan daring membuat mereka terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pulsa,” ujar Sista Paramita lewat keterangannya yang dikutip, Sabtu (10/10/2020).

Hal ini, lanjut Sista, akan mempengaruhi kondisi keuangannya sehingga mereka memilih tidak mengalokasikan uangnya untuk membeli vitamin atau pun suplemen makanan.

“Padahal, pada masa pandemi mereka harus menjaga imunitas tubuhnya dengan menjaga Hal ini berbahaya bagi imunitas mereka bila mengabaikan pemenuhan gizi di masa pandemi,” kata Sista.

Menurutnya, kebijakan PSBB dan jarak sosial membuat pasar dan beberapa penjual makanan di sekitar kost menutup usahanya sehingga mahasiswa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi hariannya.

“Mereka juga harus mengeluarkan biaya tambahan karena kelangkaan pasar dan warung makanan membuat harga bahan makanan ikut naik apalagi jika harus membeli makanan secara online,” ungkap Sista.

Terlebih, Program IbM ini ditujukan untuk memberikan solusi untuk menjaga kesehatan mahasiswa terdampak Covid-19 melalui ketahanan pangan dan ajakan hidup sehat.

“Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini menggunakan metode pendekatan berupa upaya untuk menunjang kesehatan mitra,” tambah dia.

Upaya ini dicapai melalui upaya ketahanan pangan berupa pemberian bahan pangan dan vitamin serta ajakan untuk hidup sehat sesuai dengan adaptasi baru ditengah pandemi Covid-19 kepada mitra. Pendekatan ketahanan pangan dilakukan dengan memberikan paket bahan pangan dan vitamin.

“Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa bahan pangan dan vitamin ini akan membuat mitra menjadi lebih memiliki daya tahan (imunitas) untuk mengantisipasi terjangkit Covid-19. Melalui penyediaan bahan pangan, mitra diharapkan dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,” harap Sista.

Lebih lanjut, pendekatan ajakan hidup sehat sesuai dengan adaptasi baru di tengah pandemi merupakan salah satu cara untuk mengubah pola pikir mitra dimana pandemi ini tentu akan mengubah cara hidup dan kebiasaan yang sebelumnya dilakukan.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa akan menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan arahan WHO serta menjaga pola hidup sehat selama pandemi,” tutup Sista Paramita.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker