Polda NTT Geledah Kapal di Perairan Komodo

Abadikini.com, KUPANG – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur menggelar razia sejumlah kapal wisata dan nelayan di laut perbatasan Provinsi NTT dan Nusa Tenggara Barat.

Langkah itu dilakukan untuk mencegah aksi penyelundupan satwa liar komodo dan pelaku pengeboman ikan dan pelaku perburuan liar bersenjata
organik.

Razia mendadak ini dipimpin Wakapolda NTT Brigjen Johny Asadoma sejak Jumat (29/3) hingga Sabtu (30/3) di laut perbatasan Komodo Sape. Razia melibatkan polhut Balai Taman Nasional Komodo dan jajaran Polairud.

Sejumlah kapal wisata dan perahu nelayan digeledah satu persatu mulai dari kotak penyimpanan hingga ke lunas kapal untuk menemukan sejumlah bahan peledak maupun senjata organik yang digunakan sering digunakan oleh para pemburu liar di kawasan Taman Nasional Komodo.

Dari hasil razia tersebut tidak satupun anak komodo maupun satwa liar lainnya yang diselundupkan ke luar negeri atau ke wilayah lain di luar dari kawasan Taman Nasional Komodo.

Dalam razia yang dilakukan itu juga dilakukan sosialisasi terhadap sejumlah kapal wisata dan perahu nelayan di Laut Komodo. Para pelayar diminta untuk melapor ke pos pos terdekat sebelum masuk ke kawasan Taman Nasional Komodo dalam melakukan sejumlah aktivitas agar mudah terkontrol dan terpantau.

“Kita imbau semua kapal nelayan maupun perahu wisata agar melapor ke pos pos terdekat sehingga aktivitas atau kegiatan apapun bisa diketahui dan dipantau ketat dan memperlancar situasi jalannya pariwisata di kawasan ini,” ucap Johny.

Sebelum merazia, Polda Nusa Tenggara Timur mendatangi sejumlah titik pos milik Balai Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo dan pulau Rinca. Hal ini dilakukan pihak Polda NTT guna memastikan kekuatan personel dan kesiapan sejumlah fasilitas dalam pengawasan pengamanan kawasan Taman Nasional Komodo yang diakui dunia itu.

“Kita kita pantau tingkat kesulitannya dan titik titik lemahnya berada di mana, sehingga akan dilaporkan ke tingkat pusat dan provinsi sehingga bisa di backup,” tegas Johny.

Editor
Selly
Sumber Berita
Mediaindonesia

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker