Spanyol dan Sejumlah Negara Uni Eropa Siap Mengakui Kemerdekaan Palestina

Abadikini.com, JAKARTA – Kepala Kebijakan Luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menyebut Spanyol, Irlandia dan sejumlah negara anggota UE lainnya berencana untuk mengakui negara Palestina pada tanggal 21 Mei mendatang.

Hal ini disampaikan Borrell pada Kamis (9/5/2024) malam menjelang pemungutan suara mengenai upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB pada Jumat (10/5/2024).

“Ini adalah tindakan simbolis yang bersifat politis. Lebih dari sekedar sebuah negara, ini mengakui keinginan negara tersebut untuk ada,” katanya, menambahkan bahwa Slovenia, Belgia dan negara-negara lain mungkin akan mengikuti jejaknya, seperti dikutip Reuters.

Pada Maret lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa Spanyol dan Irlandia, bersama dengan Slovenia dan Malta, telah sepakat untuk mengambil langkah pertama menuju pengakuan negara Palestina bersama Israel. Ia memandang solusi dua negara sebagai hal yang penting untuk perdamaian abadi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares juga mengatakan keputusan pengakuan sudah diambil, meski tidak menyebutkan tanggalnya.

Pada Jumat, Majelis Umum PBB akan mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dengan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dan mengirimkan kembali permohonan tersebut ke Dewan Keamanan PBB, untuk “mempertimbangkan kembali masalah tersebut dengan baik.”

Stasiun penyiaran nasional Irlandia RTE mengatakan pada Kamis bahwa Spanyol, Irlandia, Slovenia dan Malta telah menunggu pemungutan suara di PBB dan sedang mempertimbangkan pengakuan bersama pada tanggal 21 Mei.

Sejak tahun 1988, 139 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina.

Seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan mengakhiri konflik Palestina-Israel secara permanen semakin meningkat seiring dengan banyaknya korban tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Israel mengatakan rencana pengakuan Palestina merupakan “hadiah bagi terorisme” yang akan mengurangi kemungkinan negosiasi resolusi konflik Gaza.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker