Mengenal Lomba Balap Kelereng jadi Tradisi di Perayakan HUT RI

Abadikini.com, JAKARTA – Siapa yang belum mengenal Lomba kelereng? Lomba balap kelereng merupakan salah satu lomba yang banyak dimainkan saat merayakan HUT Kemerdekaan RI.

Perlu diketahui bahwa lomba balap kelereng sudah dilakukan sejak jaman dahulu, namun masih tetap lestari hingga saat ini. Lomba tradisional ini dapat dimainkan oleh berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

Dirangkum dari berbagai sumber, lomba ini biasanya dimainkan dengan cara berlari atau berjalan cepat. Tentunya juga sambil menggigit bagian ujung sendok yang membawa kelereng.

Permainan yang identik dengan Agustusan ini biasanya diikuti lebih dari dua orang atau sekurang kurangnya dua orang. Bahkan, peraturan permainannya pun sangat sederhana, pemain tidak boleh menyentuh sendok, dan harus berhasil membawa kelereng ke garis finis.

Selain itu ada aturan main lainnya yang harus ditaati oleh para peserta lomba. Seperti halnya pemain dinyatakan kalah, bila terdapat pemain lain yang sampai garis finis terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, pemain yang menjatuhkan kelereng juga akan dinyatakan kalah. Oleh karena itu, pemain balap kelereng ini harus berkonsentrasi dan berhati–hati dalam membawa sendok tersebut agar tidak jatuh dan gugur.

Sebenarnya, lomba balap kelereng ini merupakan modifikasi dari lomba jalan cepat yang diberi tantangan lebih sulit. Yaitu, sambil menggigit sendok yang membawa kelereng dan harus dijaga jangan sampai jatuh.

Sementara kelereng sendiri merupakan mainan yang sudah ada sejak era Mesir Kuno tepatnya tahun 3.000 sebelum masehi. Saat masa itu kelerengnya masih terbuat dari batu atau tanah liat.

Pada masa Romawi, kelereng juga sudah dimainkan bahkan menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia yang diadakan menjelang natal. Permainan kelereng ini kemudian beredar ke daerah lain seperti Amerika dan Eropa.

Pada abad ke 12, kelereng disebut dengan ‘bille’ di Prancis yang berarti bola kecil. Sedangkan di Belanda disebut dengan ‘knikkers’, dan di Inggris disebut dengan ‘marbles’.

Hingga akhirnya pada abad ke 16 sampai 19 kelereng masuk ke negara-negara Asia, dan dimainkan diseluruh penjuru nusantara. Permainan lomba balap kelereng ini memiliki banyak manfaat seperti melatih kemampuan motorik, kemampuan berpikir, konsentrasi, ketekunan, dan lainnya.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker