Bekasi Menggelar Sayembara Penangkapan Begal Dapat Hadiah Rp10 juta

Abadikini.com, BEKASI – Pemerintah Desa Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi menggelar sayembara penangkapan begal dengan hadiah Rp10 juta. Langkah ini dilakukan lantaran seringnya terjadi aksi pencurian dan perampasan kendaraan bermotor di daerah tersebut.

Bahkan, enam pembegalan terjadi dalam satu bulan terakhir. Satu kejadian terakhir viral di media sosial, dimana korban telah meminta ampun tapi gerombolan begal tetap melukai korban dengan senjata tajam.

Kepala Desa Burangkeng Nemin bin Sain mengatakan bahwa aksi begal yang merajalela ini kian meresahkan warganya. Mereka yang terpaksa berpergian malam karena harus bekerja kerap menjadi sasaran aksi begal. Selain mengambil harta benda, pembegalan di wilayahnya juga membahayakan nyawa.

Untuk itu, sayembara inisiatif dilakukan agar pelaku begal dapat segera tertangkap. Bukan hanya warga, sayembara ini berlaku juga untuk aparat penegak hukum sebagai bentuk apresiasi.

“Bukan hanya mengancam harta benda tapi mengancam keselamatan nyawa. Kalau harta benda masih bisa dicari tapi kalau nyawa yang diancam, itu buas sekali. Saya saking sudah sangat memperihatinkan sehingga saya memberikan motivasi baik itu aparat penegak hukum atau warga barang siapa yang bisa menangkap begal jalanan saya kasih hadiah Rp10 juta,” ujar Nemin dikutip, Selasa (27/6/2023).

Dia mengaku tidak mengerti mengapa aksi begal sering terjadi, bahkan jumlah makin meningkat pada satu bulan terakhir. “Bayangkan saja di wilayah sini saja sudah enam kali kejadian, sampai dengan akhir bulan. Ada yang viral, itu sampai korbannya ditabrak begitu. Maka ini harus secepatnya ditindak,” katanya.

Karena merasa gerah dengan maraknya begal, penangkapan begal pun disayembarakan. Tujuannya guna memberikan semangat kepada warga dan menjadi motivasi untuk saling menjaga lingkungan dari tindak kejahatan. Usai diberikan sayembara tersebut, kini masyarakat telah bergerak mengamankan wilayahnya.

“Tujuannya membangkitkan semangat kepada warga. Karena ini sudah sering kejadian tapi belum ada yang bisa menangkap begal jalanan. Begitu sampaikan itu sekarang menimbulkan semangat baru mungkin dia ada rasa malu ini kepala desa sudah mulai sampai mengeluarkan hadiah bagi warga yang dapat menangkap begal.

“Masyarakat sekarang sudah mulai bergerak tanpa ada perintah. Setiap pos-pos ujung penjuru desa ini sudah bikin keamanan. Mungkin masyarakat merasa malu, merasa prihatin bahwa desa yang dia tinggali ini sudah begitu rawannya,” katanya.

Selain membuat sayembara, Pemdes Burangkeng juga akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengamanan di Desa Burangkeng. Satgas itu melibatkan Bimaspol, Babinsa, Pokdar, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT) dan semua elemen masyarakat. Nantinya keberadaan satgas itu akan ditempatkan pada jam-jam tertentu di titik-titik rawan.

“Kami antisipasi malam hari ada siskamling dilakukan siang bolong kadang jam 6 pagi, jam 6 sore. Bahkan besok akan membentuk satgas penanganan keamanan di Desa Burangkeng yang melibatkan Binmaspol dan Babinsa kita melibatkan juga karang taruna, pokdar, RT/RW semua elemen masyarakat kita libatkan untuk titik kerawanan di jam-jam rawan saja,”.

“Gak mungkin kami sampai 24 jam ya berapa harus memberi transportnya, jadi kita tentukan jam-jam tertentu, umpamanya di tempat ini jam 6 dari mulai subuh sampai jam setengah 7 di situ kita tempatkan,” kata Nemin.

Dia berharap inisiatif ini bisa memberantas aksi begal sehingga warga merasa nyaman tinggal di daerahnya. “Operasional satgas untuk melindungi desa burangkeng rasa aman dan nyaman. Mau pulang kerja malam hari diperjalanan masuk wilayah burangkeng harus memiliki rasa aman,” ucapnya.

Sebelumnya, viral di media sosial aksi begal yang terjadi di wilayah Desa Burangkeng. Pada rekaman kamera pengawas, sekelompok begal yang mengendarai dua sepeda motor menabrak sepeda motor korban hingga terjatuh.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker