DR. Asep Jayanegara Kader PBB Sahabat Yusril Ihza Mahendra

SELEPAS wafatnya KH. Muqaddas Murtadla, keluarga besar Partai Bulan Bintang (PBB) kembali kehilangan kader utamanya, Dr. Asep Rohana Jayanegara. Aktifis Dewan Da'wah yang sejak awal berdirinya partai ia sudah menambatkan hatinya di PBB. Ia mulai terjun terlibat dalam partai sejak kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum hasil Muktamar I PBB di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Hingga akhir hayatnya almarhum Asep Rohana Jayanegara tetap mejadi kader PBB dan tercatat sebagai salah satu pengurus Dapur Dai Nusantara (Da'ina) salah satu sayap partai PBB dengan ketua umum KH. Masrur Anhar. Asep wafat pada hari Sabtu 24 Juli 2021 pada usia ke-68 tahun. Awal mula kenal baik dengan Asep Jayanegara, tahun 1980 di Lembaga Islam untuk Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LIPPM). Saat direkturnya Deliar Noer. Di LIPPM ini berkumpul berbagai aktifis muda dan mahasiswa. Husein Umar, Mutamimul 'Ula, Hasan Basri, Mazni Yunus dan Rahmatullah Munaf dari PII. Sahar L Hassan, Zainal Abidin Urra, Ramli Hutabarat dan Zulkarnaen dari HMI. Kemudian ada Nurhasan Junaedi, Asep Jayanegara, syamsir Syam Sinaga, Amiruddin, Khilda dan Uus dari Pemuda dan Remaja Masjid. Mursin MK (penulis) dari Pemuda Muhammadiyah. Kemudian ketika Direkturnya Anwar Harjono, masuk Yusril Ihza Mahendra juga dari HMI, Margono dan Suprio dari GPI. Asep di LIPPM lebih menekuni bidang dokumentasi bersama Amiruddin. Asep audio visual dan Amir fotografi. Tim riret biasa dibantu keduanya. Belajar audio visial semua staff LIPPM terlibat bersama Mudatsir, dosen IKIP Muhammadiyah Jakarta. Kini menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (UHAMKA). Hanya dalam pekerjaan staff berbagi tugas. Asep menangani audio visual. Hal ini yang membuat dirinya dikenal di lingkungan Dewan Da'wah, dengan sebutan Asep Video. Ilmunya sempat diturunkan kepada salah satu anaknya. Asep sendiri menekuni bidang lain yang berkaitan dengan keilmuan. Dari pergaulan dengannya, baik di LIPPM, di Dewan Da'wah dan di PBB, dapat diketahui kemampuan pemikiran dan kualitas keilmuan Asep. Sebagai lulusan Akademi Pembina Rohani Islam Jakarta (AKPRIJA) ia memiliki pengetahuan Islam yang cukup dan menguasai dua bahasa, Arab dan Inggris. Kemampuan Bahasa Arabnya dapat diketahui, saat ia membuka kitab Munjid dan membacanya. Apalagi Bahasa Inggris yang sudah dikuasainya sejak sekolah di SMEA. Hanya karena ia tidak tampil khutbah dan ceramah, kecuali mengisi daurah, posisinya tidak sebaik teman-teman lain di kantornya. Sebagai teman dekat yang memahami kafasitas pemikiran dan keilmuan Asep merasa sayang jika ia ditempatkan di kantor bukan pada bidangnya. Apalagi ia selalu dikenal sebagai Asep video sampai sekarang. Ini hanya dilihat dari ketrampilannya itu saja. Padahal sekurang kurangnya ada tiga konsep pemikiran yang dituangkan dalam tulisan yang telah dihasilkannya. Ada yang berjalan baik menjadi gerakan besar di kantornya. Yaitu konsepnya berkaitan dengan pembentukan Komite Penanggulangan Krisis (KOMPAK). Ia sendiri duduk sebagai sekretaris umumnya. Dua konsep lainnya yang berjalan. Pertama, tentang Institut Telestudi Da'wah (Pendidikan Da'wah Jarak Jauh) Dewan Da'wah Depok. Ia pun bersedia menjadi mudirnya. Hanya kegiatannya berjalan setahun karena terhambat dengan bahan tertulis yang tidak setiap pemateri siap. Kedua tentang Program Ikatan Masjid Indonesia (IKMI) Pusat. Ia dipercaya sebagai Sekjennya. Walau dalam prakteknya, manajemen organisasi tidak berjalan dengan baik. Selama bergaul dengannya, ilmu ilmu yang dipelajari dengan baik, diantaranya berkaitan dengan jurnalistik, ekonomi Islam, metodologi penelitian, statistik, ilmu pendidikan Islam, ilmu politik, manajemen, dan juga menguasai filsafat. Asep pun terlibat aktif dalam diskusi politik dan menulis makalah ilmiah. Ia aktif dalam Partai Bulan Bintang. Walau tinggal di Jakarta ia pernah calon PBB Dapil Kalteng. Karena ia berwajah mirip dayak suaranya cukup banyak. Tapi tidak lolos ke Senayan. Sejak kerja di LIPPM ia sudah akrab, maka tetap diingat Yusril Ihza Mahendra. Apalagi ia pernah terlibat kampanye dalam pemenangan SBY sebagai Presiden RI pada Pilpres 2004. Setelah usia bertambah dan keadaan fisik melemah, ia pun mengurangi aktifitasnya di partai. Ia hanya menekuni bidang keilmuan di sekolah tinggi Lan Taboer, dan pekerjaannya di Dewan Da'wah hingga wafatnya. Asep, sosok kader PBB yang sedikit berbicara, namun banyak bekerja dan berkarya. Dikenal baik oleh M. Natsir, Anwar Harjono, Husein Umar, Syuhada Bahri dan tokoh tokoh PBB lainya. Namanya tetap akan dikenang sebagai kader yang kosisten. Tak ada ucapan yang layak disampaikan, kecuali do'a takziyah, "Semoga Allah menerima amal ibadahnya dan mengampuni dosa-dosanya. Semoga pula ilmu dan karyanya yang bermanfaat selama di Dewan Da'wah dan Lan Tabur menjadi amal jariahnya". Aamiin ya Rabbal 'alamiin. Oleh: Muhsin MK.

Baca Juga

Majelis Syuro PBB Doakan Prabowo-Gibran Diberi Kekuatan Emban Amanah sebagai Presiden dan Wapres

Bertemu Mahfud MD, Yusril: Ngobrol Biasa

Miliki 3 Kursi, PBB Kaur Buka Penjaringan Balon Bupati – Wakil Bupati

Yusril: Amicus Curiae Megawati gak bakal jadi Pertimbangan Hakim MK

Adblock Detected