Anies Berbohong, Menjadikan Nyawa Manusia sebagai Dagangan Politik, Sangat Bengis

Oleh: Sutia Budi, Panglima Matahari Pagi

Abadikini.com – Pernyataan Anies Baswedan pada Debat Capres tadi malam yang menyoal tentang kematian Harun Al Rasyid, sungguh Tidak Berdasar. Anies kembali melakukan kebohongan publik, dengan melakukan segala cara, menghalalkan  tuduhan keji untuk merebut kekuasaan. Bahkan, Anies telah menjual kesengsaraan orang lain, menjual hilangnya nyawa seseorang, demi mendapatkan kekuasaan. Ini sungguh tindakan keji.

Anies mengatakan, “Dan tidak kalah penting hadir bersama saya saat ini, ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi hari ini? Tidak ada kejelasan”.

Apa Fakta Yang Sesungguhnya Terjadi?

Berdasarkan hasil investigasi Polri, uji balistik dan keterangan saksi mata; “Harun Al Rasyid wafat ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter para peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019, di Jembatan Slipi Jakarta.” Harun bersama teman-temannya menonton peristiwa kerusuhan pada saat itu.

Jadi jelaslah, “Demi hasrat berkuasa, Anies telah menjadikan Nyawa dan Kesusahan orang lain sebagai dagangan politik. Tindakan tersebut adalah perangai bengis yang bersembunyi di balik kata manis Anies.

Anies telah menghalalkan segala cara, melakukan kebohongan, dan menuduh-memfitnah pihak lain. Anies tidak segan-segan mendagangkan kesusahan rakyat dan mendagangkan nyawa rakyat demi merebut kekuasaan, ia haus kekuasaan.”  bahkan, menyerang dan melakukan fitnah terhadap orang yang pernah membantu dan mengangkat dia ketika dia terbuang secara politik. Ini perangai niretik dan bengis.

Bagaimana sikap Pak Prabowo?

Pak Prabowo Subianto selalu berupaya menahan diri ketika ada serangan-serangan, ketika ada fitnah-fitnah dan tindakan keji lainnya yang dialamatkan kepada Beliau.

Pak Prabowo selalu menjaga dan mengedepankan persatuan demi keutuhan bangsa, demi kemajuan dan kejayaan negara tercinta Indonesia. Bagi Pak Prabowo; “Keutuhan Bangsa Lebih Utama, Etika Moral Lebih Utama. Tidak boleh melakukan Fitnah.”

Karena kita paham dan sadar bahwa sesungguhnya “Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan”. “Nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai Kemanusiaan, dan Persatuan Bangsa yang harus kita kedepankan”, itulah pesan Pak Prabowo.

Jakarta 13 Desember 2023
Oleh: Sutia Budi, Panglima Matahari Pagi

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker