Begini Penjelasan Lengkap Proses Terbentuknya Norma dalam Masyarakat

Abadikini.com – Bagaimana proses terbentuknya norma dalam masyarakat? Sebelum kita cari tahu kunci jawabannya, cari tahu dulu apa itu norma, yuk!

Penjelasan Lengkap Proses Terbentuknya Norma dalam Masyarakat

Norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “norm”, yang artinya patokan atau pedoman. Sementara menurut KBBI, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima.

Norma juga diartikan sebagai aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.

Fungsi-Fungsi Norma

Ada berbagai fungsi norma dalam masyarakat, berikut tiga di antaranya:

1. Norma berfungsi sebagai pedoman dalam bertingkah laku di kehidupan bermasyarakat.

2. Norma berfungsi sebagai penjaga kerukunan antaranggota masyarakat.

3. Norma berfungsi sebagai sistem pengadilan sosial.

Jika melanggar norma, akan mendapat sanksi atau hukuman.

Nah, setelah mengetahui pengertian norma dan fungsi norma, sekarang kita cari tahu bagaimana proses terbentuknya norma.

Bagaimana Proses Terbentuknya Norma?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, norma berfungsi sebagai pedoman bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Mengapa kita perlu pedoman? Sebab, setiap individu manusia akan melakukan interaksi sosial dengan individu lainnya.

Artinya manusia menjalin hubungan timbal balik dengan manusia lainnya. Nah, dalam hubungannya ini, manusia tidak bisa menghindari adanya perselisihan karena adanya perbedaan kepentingan.

Dari situ, akhirnya dibentuklah sebuah aturan atau norma yang disepakati bersama untuk melindungi setiap kepentingan, yang bisa menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.

Ciri-Ciri Norma:

1. Norma berasal dari hasil kesepakatan masyarakat dan umumnya tidak tertulis. Norma sifatnya memaksa, sehingga anggota masyarakat sangat menaatinya.

2. Apabila norma dilanggar, maka yang melanggar norma akan mendapatkan sanksi. Sanksi bisa berupa teguran, tulisan, hingga hukuman fisik.

Nah, setelah mencari tahu pengertian dan ciri-cirinya, sekarang kita cari tahu pengertian empat macam norma beserta contohnya.

Mulai dari norma agama, norma kekusilaan, norma kesopanan, hingga norma hukum.

1. Norma Agama

Norma agama, yaitu peraturan yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan, dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan. Norma agama sifatnya mutlak dan tidak dapat diubah. Contohnya, melaksanakan ibadah, tidak berbohong, tidak membunuh, tidak mencuri, dan sebagainya.

Bila melanggar norma agama, akan mendapatkan dosa.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan, yaitu peraturan yang dianggap sebagai suara hati nurani manusia. Norma ini berwujud akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Contohnya, berbicara yang santun kepada orangtua, menggunakan pakaian sesuai dengan keadaan, dan sebagainya. Sanksi akibat melanggar norma kesusilaan adalah sanksi sosial, misalnya pengucilan dari masyarakat.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan, yaitu peraturan yang berasal dari pergaulan suatu masyarakat. Sifat norma ini relatif. Maksudnya, norma kesopanan di suatu daerah bisa berbeda dengan norma kesopanan masyarakat di daerah lain.

Norma kesopanan ini mengatur bagaimana seharusnya kita bertingkah laku, berbicara, dan berinteraksi dalam masyarakat. Contohnya, tidak meludah sembarangan dan selalu mengucapkan terima kasih bila diberi bantuan dari siapa pun.

Sanksi akibat melanggar norma kesopanan adalah cemooh atau celaan.

4. Norma Hukum

Norma hukum, yaitu peraturan hidup yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga negara. Contohnya, wajib membayar pajak, pengendara motor dan mobil harus memiliki SIM, dan sebagainya.

Norma hukum memiliki sifat memaksa. Tujuannya untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker