Politisi Italia Sebut ‘Menjijikkan’ Laga Milan vs Juventus Digelar di Riyadh

Abadikini.com, MILAN- Keputusan Serie A untuk menggelar pertandingan Supercoppa Italiana di Riyadh, Arab Saudi, mendapat tentangan dari banyak pihak di Italia. Meski demikian, Serie A lewat presidennya, Gaetano Micciche, bergeming. Mereka memilih untuk melihat sisi positif dari keputusan tersebut.

Arab Saudi adalah negara keempat yang menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana di luar Italia. Sebelumnya pertandingan yang mempertemukan juara Serie A dengan kampiun (atau runner-up) Coppa Italia ini pernah digelar di China, Libya, Amerika Serikat, dan Qatar.

Tentangan terhadap digelarnya pertandingan antara Juventus dan Milan di Arab Saudi ini lahir dengan dua dasar utama. Pertama, soal diskriminasi gender. Kedua, soal pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.

Wakil Perdana Menteri Italia dari partai sayap kanan Lega Nord, Matteo Salvini, berkata bahwa keputusan Serie A menggelar laga Supercoppa di Arab Saudi itu ‘menjijikkan’.

“Bahwa pertandingan Supercoppa Italiana digelar di negara Islam, di mana wanita tidak bisa pergi ke stadion tanpa didampingi pria, adalah keputusan yang menyedihkan dan menjijikkan. Aku tidak sudi menonton pertandingan itu,” kata Salvini yang dikenal sebagai seorang penggemar Milan itu.

Kritik juga datang dari Laura Boldrini dan Luca Lotti. Boldrini merupakan aktivis wanita yang pernah memegang jabatan tinggi di parlemen. Sementara, Lotti adalah mantan menteri olahraga Italia. Kedua figur ini menyuarakan kritikan mereka lewat media sosial Twitter.

“Wanita di Supercoppa Italiana cuma bisa pergi ke stadion jika didampingi pria. Ini lelucon apa bagaimana? Para penguasa sepak bola boleh saja menjual hak penyelenggaraan pertandingan sepak bola, tetapi mereka tidak boleh menukarnya dengan hak perempuan!” tulis Boldrini.

“Lebih dari dua bulan lalu aku sudah memperingatkan soal penyelenggaraan Supercoppa di Arab Saudi. Sekarang aku cuma bisa bergabung dengan mereka yang mengutarakan keresahannya. Semua orang yang mengaku suka sepak bola sudah semestinya menolak semua batasan kultural. Selalu,” cuit Lotti.

Tak cuma dari para politisi, penolakan terhadap laga Supercoppa Italiana di Arab Saudi juga datang dari kelompok Radicali +Europa yang menggelar unjuk rasa di depan markas Juventus di Continassa.

“Sebulan yang lalu semua orang beraksi seperti pelindung hak-hak wanita dengan coreng merah di pipinya, tetapi sekarang mereka semua jadi boneka dari rezim yang menginjak-injak hak wanita,” kata pemimpin grup Silvio Viale.

Di Arab Saudi sana, wanita baru diperbolehkan masuk ke stadion sepak bola pada Januari 2018. Namun, seperti yang diutarakan Salvini dan Boldrini, wanita di sana cuma boleh hadir di tribune keluarga, di mana para pendamping pria mereka berada. Sektor stadion khusus pria dan tempat wanita berada pun dipisah.

Kritikan pedas dari berbagai pihak itu direspons Micciche dengan memberi garis bawah pada berakhirnya larangan bagi wanita untuk masuk ke stadion tadi. “Sampai tahun lalu wanita tidak boleh menghadiri acara olahraga apa pun. Kami sedang mengupayakan agar di pertandingan-pertandingan berikutnya wanita bisa punya akses di semua tribune stadion,” kata Micciche, dilansir CNN.

Sementara itu, pendapat berbeda dilontarkan eks CEO Milan Barbara Berlusconi. Lady B, sapaan akrab Berlusconi, dalam wawancara dengan Il Fatto Quotidiano berkata, “Menurutku pertandingan ini tak semestinya digelar di negara yang tidak menghormati wanita, tetapi sejarah mengajarkan bahwa memboikot pertandingan ini takkan mengubah apa pun.”

“Inilah mengapa aku melihat laga in sebagai kesempatan untuk membuka mata orang-orang tentang apa yang terjadi di negara-negara seperti ini dalam hal hak azasi manusia, bukan cuma kepada wanita. Alih-alih mendapatkan sanksi, pemerintah-pemerintah negara ini justru mendapat keuntungan komersial.”

“Pada akhirnya, di situasi global seperti ini, sepak bola tidak bisa diharapkan untuk menyelamatkan dunia,” tutup Lady B. (ak/kmp)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker