Industrialisasi Sebabkan Struktur Sosial Masyarakat, akankah Menguntungkan?

Abadikini.com – Benarkah profesi petani tidak lagi diminati masyarakat Kecamatan Wringinanom? Bekerja menjadi buruh pabrik lebih banyak dipilih dibandingkan bekerja sebagai petani. 

Hal tersebut dikarenakan penghasilan sebagai buruh pabrik dianggap lebih menjanjikan bagi masyarakat Wringinanom. Gaji yang tinggi menjadi alasan banyak masyarakat memilih untuk bekerja di pabrik. 

Tahun 2016 UMR mencapai Rp.3.042.500 dan mengalami kenaikan menjadi Rp. 3.867.874 pada tahun 2019. Penghasilan dari bekerja di pabrik dapat dirasakan setiap bulannya, sedangkan penghasilan dari sektor pertanian dianggap tidak menentu.

Pabrik menjadi tujuan dari mayoritas pencari kerja. Secara ekonomis, kehadiran industri-industri (pabrik) di Kecamatan Wringinanom menjadi sarana penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Pekerjaan sebagai buruh pabrik menjadi tujuan utama dikarenakan gaji yang cukup menggiurkan. Tidak dapat dipungkiri jika jumlah pekerja di pabrik lebih tinggi dibanding jumlah petani.

Pekerjaan utama masyarakat Kecamatan Wringinanom yaitu sebagai buruh pabrik. Penduduk Kecamatan Wringinanom yaitu 72844 pada tahun 2017. 

Berdasarkan data BPS tahun 2017, industri mampu menyerap tenaga kerja sebesar 38,79% atau 28256 jiwa, sedangkan pertanian 29,82 % atau 21722 jiwa.Sisanya bekerja di sektor wirausaha, jasa, dan konstruksi.

Dilihat dari jumlah pekerja di pabrik pada sampai tahun 2017 menunjukkan adanya peningkatan dari awal berdirinya industri. Bekerja sebagai petani mulai kurang diminati oleh masyarakat. Apalagi bagi golongan muda, petani dianggap kurang menarik karena alasan gaji. 

Penghasilan di pabrik dapat dirasakan setiap bulan, sedangkan penghasilan dari sektor pertanian dirasa kurang menentu oleh karena masih bisa terancam gagal panen.

Setelah adanya industri memang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka pengangguran dan memunculkan lapangan pekerjaan baru. 

Pekerjaan tersebut seperti menyewakan kos-kosan. Menurut Kepala Desa Wringinanom (Bapak H. Muliadi) adanya pabrik membawa dampak positif bagi masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. 

Mereka dapat bekerja di pabrik meskipun sebagai buruh pabrik. Namun, masyarakat tetap bersyukur dapat bekerja di pabrik.

Berdirinya pabrik di Kecamatan Wringinanom dapat dikatakan sebagai salah satu dampak industrialisasi di Gresik. 

Perkembangan industri di Wringianom dimulai sekitar tahun 1990 an. Selama sekitar 20 tahunan memunculkan banyak industri sedang dan kecil. Diawali dari satu pabrik  sampai berjumlah 266. Industri sedang mencapai jumlah 46 dan industri besar mencapai jumlah 24 pada tahun 2017 (BPS, 2018). 

Hal ini menunjukkan adanya perkembangan pesat di Kecamatan Wringinanom. Perubahan yang terjadi pada masyarakat Wringinanom disebabkan oleh pembangunan kawasan industri. 

Berubahnya lahan pertanian menjadi bangunan pabrik secara otomatis merubah profesi masyarakat sekitar. Jika semula bercocok tanam di sawah maka beralih profesi menjadi pekerja di lingkungan pabrik. Profesi ini umumnya ditekuni oleh masyarakat yang memiliki strata ekonomi menengah ke bawah.

Adanya pengaruh dari lingkungan maka masyarakat berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan dengan cara merubah aktivitas yang sesuai dengan kondisi yang ada untuk meraih kesempatan ekonomi. 

Dampak adanya pabrik juga hadirnya para pedagang yang mangkal di pinggir pabrik, khususnya dekat pintu gerbang. Dengan demikian, maka bekerja di pabrik tidak hanya menaikkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.

Perubahan ekonomi menyebabkan perubahan sosial seperti pertambahan jumlah penduduk akibat datangnya kaum urban yang bekerja di pabrik, terjadi pola pergeseran ekonomi masyarakat juga menyebabkan pergeseran dalam pola hidup. 

Masalah yang seringkali terjadi yaitu perubahan pekerjaan dari sebagian besar masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan, yang semula bekerja sebagai buruh tani menjadi buruh pabrik (Sutrisna, 2008). 

Hal ini juga terjadi di masyarakat Winginanom, bahwa masyarakat beralih ke sistem perekonomian industri dan lainnya seperti perdagangan.

Kehadiran industri di masyarakat tentu membawa dampak yang signifikan. Perubahan matapencaharian ini biasanya diiringi dengan perubahan sosial ekonomi pelakunya. Ada perubahan dalam sistem kekeluargaan yang ada dalam masyarakat industri (Ismanto, 2012). 

Jauh sebelum adanya industri, masyarakat sangat menjunjung tinggi kerukunan antara sesama, maka setelah masuknya industri sedikit mengalami pergeseran. Sistem kekeluargaan yang ada sedikit merenggang, seperti gotong royong dan rasa tolong menolong. 

Pola asuh keluarga juga mengalami perbedan dengan masyarakat petani dikarenakan orang tua tidak memiliki banyak waktu luang seperti di budaya masyarakat pertanian. Masyarakat industri akan cenderung lebih individualis dan konsumtif akibat adanya industrialisasi (Ismanto, 2012). 

Perubahan secara ekonomi yang signifikan membuat  masyarakat cenderung lebih konsumtif. Hal demikian memang terjadi di masyarakat Wringinanom, dimana masyarakat yang bekerja di pabrik lebih mapan dari segi ekonomi dibandingkan dengan masyarakat yang hanya bekerja di sektor pertanian.

Ditinjau dari sudut ekonomi, keberhasilan tentunya akan menyebabkan perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian masyarakat. 

Dalam bidang sosial, diperkirakan industrialisasi akan menyebabkan terjadi struktur sosial dimana sebagian besar dari anggota masyarakat akan menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri (Nawawi, 2016). 

Industri akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat secara langsung dan tidak langsung.

Penelitian mengenai dampak adanya pabrik dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yakni, Rista Anggraini (Jurusan IPS), Kholifatus Saadah (Jurusan Geografi), dan Veneshia Auralia Medida (Jurusan IPS). 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, memang benar jika masyarakat (apalagi golongan muda) banyak yang bekerja di luar sektor pertanian yaitu buruh pabrik.

Oleh : Rista Anggraini, Kholifatus Saadah, dan Venesha Auralia Medida

Editor
selly
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker