Senator AS Ingin Preteli Google-Facebook Bila Jadi Presiden

Abadikini.com, JAKARTA – Elizabeth Warren, seorang Senator Amerika Serikat sekaligus kandidat calon presiden AS 2020 dari partai Demokrat menyatakan bahwa dirinya akan mempreteli Amazon, Google, dan Facebook untuk menantang dominasi persaingan dari ketiga perusahaan teknologi tersebut.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan kampanye yang dihadiri lebih dari ratusan orang di daerah Long Island City, kota New York, Amerika pada Jumat (8/3).

“Kita memiliki tiga perusahaan teknologi raksasa yang berpikir bahwa mereka akan menguasai Bumi,” ujar Warren dikutip dari Reuters.

“Saya tidak ingin pemerintah yang ada di sini bekerja untuk perusahaan teknologi raksasa tersebut, saya ingin pemerintah yang ada di sini bekerja untuk rakyat,” sambungnya.

Dilansir dari akun laman pribadinya, Warren menuliskan alasan ingin memecah belah Facebook, Google, dan Amazon. Ia menganggap ketiga perusahaan teknologi tersebut saat ini telah memiliki terlalu banyak kekuatan di bidang ekonomi sampai demokrasi AS.

“Kita perlu menghentikan mereka untuk membentuk aturan yang menguntungkan mereka dan menghentikan laju ekonomi mereka untuk membeli setiap pesaing yang potensial,” kata Warren.

Namun, langkah Warren itu mendapatkan kritik pedas dari sejumlah pelaku e-commerce AS.

Salah satunya Tom Donohue selaku President of the US Chamber of Commerce mengatakan memecah perusahaan-perusahaan teknologi besar akan membawa AS kembali ke ‘Zaman Batu’.

“Ini bukan visi untuk masa depan tetapi ini ide kuno yang harus dibuang di tempat sampah,” kata dia.

Kongres AS mengadakan serangkaian audiensi tahun lalu untuk melihat dominasi perusahaan teknologi besar dan peran mereka dalam menggusur bisnis yang telah ada.

Amazon disebut-sebut telah menggusur bisnis batu bata dan mortir AS. Selain itu, Facebook juga telah menimbulkan skandal Cambridge Analytica saat pemilihan presiden AS tahun 2016. Sedangkan Google diketahui sempat berselisih dengan perusahaan-perusahaan kecil seperti Yelp.

Editor
Selly
Sumber Berita
CNN Indonesia

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker