Suriah dan Tunisia Pulihkan Hubungan Diplomatik

Abadikini.com, BEIRUT – Suriah kembali membuka kedutaan besarnya di Tunisia hari Rabu, (12/4/2023) seiring kunjungan diplomat tinggi Suriah ke Arab Saudi dalam upaya untuk memulihkan hubungan yang terputus selama lebih dari satu dekade.

Seperti laporan Associated Press, Kamis, (13/4), Tunisia menjadi negara Arab terbaru yang memulihkan hubungan diplomatik dengan Suriah, setelah memutuskan hubungan pada 2012.

Presiden Tunisia, Kais Saied, mengumumkan awal bulan April bahwa dirinya telah memerintahkan kementerian luar negeri untuk menunjuk duta besar baru untuk Suriah.

Langkahnya untuk menunjuk duta besar baru untuk Suriah dibalas oleh pemerintah Suriah, menurut pernyataan bersama dari kedua kementerian luar negeri kedua negara, yang dilansir oleh kantor berita negara Suriah, SANA, pada hari Rabu.

Pengumuman ini merupakan tren rekonsiliasi terbaru di Timur Tengah dengan negara yang dilanda perang ini, yang semakin meningkat sejak gempa bumi besar pada 6 Februari di Turki dan Suriah, serta pembukaan kembali hubungan yang difasilitasi oleh China antara Arab Saudi dan Iran.

Suriah dijauhi oleh negara-negara Arab karena tindakan keras Presiden Suriah Bashar Assad terhadap para pengunjuk rasa dan kemudian warga sipil dalam pemberontakan yang berubah menjadi perang saudara sejak 2011.

Pada akhirnya, Suriah diusir dari Liga Arab. Tunisia menutup kedutaannya di Damaskus pada tahun 2012.

Awal tahun ini, Assad mengunjungi Oman dan Uni Emirat Arab, dua negara yang mendukung para pejuang yang mencoba menggulingkan pemerintahannya.

Pemerintah Suriah dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Arab Saudi untuk membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus dan Riyadh.

Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Suriah tiba di Arab Saudi pada hari Rabu untuk membahas hubungan bilateral antara kedua negara, melaporkan media negara Suriah, kunjungan tersebut adalah yang pertama sejak 2012.

Media negara Arab Saudi melaporkan Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mikdad, diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kerajaan Waleed Al-Khuraiji.

Pertemuan tersebut difokuskan pada “upaya untuk mencapai solusi politik untuk krisis Suriah yang mempertahankan persatuan, keamanan, dan stabilitas Suriah, memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah ke tanah air mereka, dan menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah yang terkena dampak di Suriah.”

Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Liga Arab berikutnya pada bulan Mei, di mana kebanyakan negara berharap untuk memulihkan keanggotaan Suriah, kata sekretaris jenderal liga, Ahmed Aboul Gheit.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker