Demi Poligami, Syekh Puji Rela Begadang Tidak Tidur

Abadikini.com, JAKARTA – Sosok Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji sempat menjadi sorotan publik saat menikahi Lutviana Ulfah yang masih berusia 12 tahun.

Pernikahan Syekh Puji dan Ulfah memicu kontroversi terkait dugaan pernikahan dan persetubuhan di bawah umur yang melanggar Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Syekh Puji lantas berbagi cerita soal kehidupan rumah tangga bersama dua istrinya yakni Umi Hani dan Lutviana Ulfah serta 5 orang anaknya.

“Tahun-tahun ini, saat-saat ini, saya lagi bahagia senang-senangnya. Sudah punya 5 anak dari 2 istri. Mereka semua rukun, akur, juga bahagia”, ujar Puji dilansir dari Insertlive Kamis (20/10/2022).

Syekh Puji pun cerita bahwa selama 14 tahun ini menang sengaja menutup diri dari awak media dan publik.

Syekh Puji merasa trauma dengan sorotan media dan publik terkait kasus hukum yang menyeret namanya pada 2008.

“Memang saya lagi ingin menutup diri, nggak mau lagi menemui wartawan. Tapi nggak tahu, ini didatangi mas Damar kok mau. Yang pasti, efek dari kasus hukum 2008 lalu memberikan traumatis bagi saya dan istri. Menguras energi, emosi dan tekanan mental. Sama, istri saya juga merasakan”, kata Puji.

Selain itu, Syekh Puji memilih fokus untuk mendalami ajaran agama Islam sejak menutup diri karena kasus hukum.

Syekh Puji juga berujar kerap bertapa hingga tidak tidur setiap malam.

Bahkan, Syekh Puji menyerahkan sepenuhnya urusan bisnis pembuatan kaligrafi kepada istri,

“Sejak kasus lalu saya sudah nggak kerja, nggak ngurusi bisnis. Semua sudah saya estafetkan ke istri saya. Saya fokus mendalami ilmu agama, tiap malam nggak tidur, meditasi di luar rumah sampai pagi. Anjuran dari Ulama dan Kyai sepuh, untuk lebih banyak prihatin dan tirakat”, jelas Puji.

Namun di lain hal, Syekh Puji mengaku tak ada yang berubah dari dirinya terutama soal penampilan.

Syekh Puji pun masih menggunakan ponsel lawas yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun.

“Saya nggak berubah, semua masih sama. Ini tetap pakai jubah dan tasbih, seperti dulu saat kasus di Polwiltabes Semarang. Berewok masih tapi warnanya sudah mulai ada putihnya. Handphone juga masih, ini jadul lawas, bagi saya yang penting bisa untuk komunikasi, nelepon istri, saudara, kerabat. Istri saya juga nggak berubah, masih anggun pakai kostum hijab putih,” tutupnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker