Bupati Yuslih Ihza Buka Liga Pelajar Belitung Timur 2019

Abadikini.com, MANGGAR – Liga Sepak Bola Pelajar (LSP) Usia 14 dan Usia 16 tahun 2019 Kabupaten Belitung Timur (beltim) resmi bergulir. Pembukaan ditandai dengan penendangan bola pertama (kick off) oleh Bupati Beltim, Yuslih Ihza di Stadion Belitung Timur Kecamatan Damar, Jum’at (8/2/19).

Sebanyak 21 tim, baik dari klub, Sekolah Sepak Bola (SSB), Akademi, dan sekolah-sekolah ikut dalam liga tahunan tersebut. 13 tim peserta untuk usia 14 tahun dan 8 tim peserta usia 16 tahun.

Kegiatan yang akan memperebutkan Piala Menteri Pemuda dan Olahraga ini berlangsung selama 10 hari, hingga 18 Februari 2019 mendatang. Pertandingan berlangsung mulai pukul 07.00, dilanjutkan dengan pertandingan sore pukul 14.00.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Beltim, Gustaf Pilandra mengatakan tiap kategori usia akan diambil satu tim pemenang. Tim yang menjuarai LSP akan memperoleh hadiah Rp 12 juta plus trophy dan mewakili Kabupaten Beltim di ajang sama tingkat Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.

“Nanti 11 pemain dari tim yang menjuarai masing-masing kategori akan kita kirim ke Bangka Selatan dari 28 Februari sampai 14 Maret nanti. Seluruh biaya akan kita tanggung, sampai nanti ke ajang tingkat nasional,” kata Gustaf.

Bupati Yuslih Ihza (jaket merah) bersama Tim Sepak Bola Liga Pelajar Beltim 2019

Didampingi Ketua Panitia LSP 2019, Farid Ramadhan, Gustaf mengungkapkan bukan hanya tim pemenang yang akan mendapatkan hadiah, mulai tahun 2019 ini juga ada pemilihan top scoreer dan pemain terbaik. Selain itu 7 pemain terbaik dari seluruh tim yang ikut akan dipilih untuk mendampingi 11 orang dari tim pemenang.

“7 pemain tambahan ini kita pilih, kebetulan di panitia ada pemandu bakat dari Askab PSSI. Kita gabung dengan tim yang juara. Totalnya ada sekitar 1.400-an atlet dari 33 provinsi yang ikut LSP ini,” ungkap Gustaf.

Sementara itu Bupati Beltim, Yuslih Ihza saat membuka kegiatan LSP 2019 menekankan bahwa kompetisi LSP merupakan ajang silaturahmi dan sarana untuk mengapresiasi bakat dan minta pelajar, sehingga mampu mengukir prestasi dalam olah raga sepak bola. Sejauh mana sekolah-sekolah dan klub mampu mendidik anak asuhnya.

“Di samping itu, liga ini juga sebagai langkah preventif dalam mengurangi kegiatan yang bersifat negatif di kalangan pelajar. Di sinilah mereka menyalurkan bakatnya, sehingga tidak lari ke konsumsi alkohol, obat-obatan, pergaulan bebas dan lain-lain,” ujar Yuslih.

Tak kalah pentingnya, menurut Yuslih kompetisi LSP juga dapat menemukan atlet-atlet potensial guna direkrut dalam pemusatan dan pelatihan maupun untuk bibit atlet sepak bola di Kabupaten Beltim.

“Saya minta Dispora dan Askab PSSI untuk jeli memantau, meneliti dan mencatat pemain-pemain mana saja yang berbakat. Merekalah nantinya yang akan kiat bina supaya dapat membawa prestasi sepak bola Beltim lebih baik lagi,” ujar Yuslih.

Abang Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra itu berharap atlet sepak bola pria di Kabupaten Beltim tidak mau kalah dengan atlet wanita yang sudah mampu berprestasi di ajang nasional bahkan internasional.

“Saya inginnya ke depan tim sepak bola pria kita seperti yang cewek. Saya nonton pas tim Galanita kita lawan tim Papua, inginnya juga seprti itu. Saya dan Pamkab Beltim siap mendukung tim sepak bola kita,” tukas Yuslih.

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker