100 Hari Jadi Menhan Prabowo Dinilai Hanya Jalan-jalan Tok, Ini Kata Pengamat
Abadikini.com, JAKARTA – Selama 100 hari pertama menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sudah menyambangi 8 negara. Rusia adalah negara terakhir yang dikunjungi Prabowo selama 100 hari menjadi anak buah Jokowi. Hanya jalan-jalan, pakar pun ragukan kemampuan Prabowo untuk benahi pertahanan Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu telah mengunjungi Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina, Prancis, dan Jerman. Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Rizal Darma Putra menilai kunjungan tersebut dalam rangka diplomasi pertahanan dan peningkatan kemampuan TNI.
“Tapi dari sisi lain, harus melihat juga prioritas apa saja dalam jangka pendek dan menengah dalam peningkatan kemampuan militer tersebut,” ucapnya seperti dikutip dari investing.com. Sabtu (1/2/2020).
Lanjutnya, ia pun ragu upaya Prabowo dapat memenuhi apa yang dicanangkan dalam rencana jangka panjang Minimum Essential Forces (MEF) tahap ke-3 (2020-24). Terlebih, alokasi anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar Rp131,81 triliun.
Sambungnya, sejak Prabowo menjadi Menhan, seluruh kerja sama pertahanan utamanya pengadaan dan program alutsista diberhentikan dan belum terlihat keputusan apa yang akan diambil.
“Sementara dari sisi lingkungan strategis baru-baru ini juga Indonesia menghadapi pelanggaran wilayah ZEE oleh kapal-kapal China, yang mana nelayan China tersebut dikawal oleh kapal-kapal coast guard,” jelasnya.
“Memang secara obyektif kita belum bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh, tetapi ada beberapa catatan penting dalam evaluasi singkat kinerja Kemenhan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kemenhan harus melakukan evaluasi menyeluruh MEF. Termasuk harus melihat dari ancaman lingkungan strategis saat ini dan mendatang.
“Kemudian menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan soal pengadaan alutsista,” ucapnya.
