Gerak Cepat Gubernur Khofifah Atasi Banjir di Jawa Timur

Abadikini.com, MADIUN – Belum genap satu bulan menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama wakilnya Emil Dardak harus berjibaku mengatasi banjir besar yang baru saja melanda 15 kabupaten di daerahnya itu. Sejumlah langkah langsung diambil oleh gubernur perempuan itu.

Khofifah meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk segera mendatangkan alat berat atau ekskavator untuk membersihkan dan membangun tanggul yang jebol apabila air mulai surut.

Salah satu daerah terparah akibat banjir di Jatim adalah Kabupaten Madiun. Sebab, debit air yang tinggi dari sungai Bengawan Solo di Madiun turun ke sungai jeroan hingga membuat tanggul jebol dan meluap.

“Ini yang harus dilakukan untuk saat ini. Supaya jika ada hujan dengan intensitas tinggi tidak lagi meluap ke perkampungan warga,” kata Khofifah seperti dikutip dari Beritajatim.com, usai meninjau tanggul yang jebol serta pengungsi di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Sementara itu, untuk keadaan darurat bisa dipakai bronjongan. Sedangkan untuk permanen bisa dibangun plesengan.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengatakan, banjir terjadi juga lantaran saat ini tidak ada plengsengan yang membatasi antara daerah aliran sungai dengan kawasan daratan perkampungan warga. Bahkan langsung berbatasan langsung dengan rumah warga dan peternakan.

“Kami berharap BBWS Bengawan Solo bisa membuat plesengan di sungai jeroan ini,” ujar Khofifah.

Penyebab Banjir Jawa Timur

Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir menyebab lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian masyarakat sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (7/3/2019) mengatakan, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia telah menyebabkan curah hujan tinggi di kawasan Indonesia. Salah satunya adalah Jawa Timur hingga menyebabkan banjir besar di daerah itu.

“Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini meningkatkan potensi curah hujan bagi daerah-daerah yang dilalui. Fenomena ini dapat bertahan hingga satu minggu,” kata Sutopo dikutip dari Suara.com.

Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa menyebabkan curah hujan meningkat.

Editor
Selly

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker