Kadin Pertanian Hub Sukses Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di NTT

Abadikini.com, LABUAN BAJO – Dalam rangka penjurian Kadin Impact Award (KIA), hari ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengunjungi Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur untuk melihat program berdampak sosial dan ekonomi Kadin Manggarai Barat inisiatif Kadin NTT dalam memaksimalkan potensi pertanian dan pariwisata nasional melalui program “Kadin Pertanian Hub”.

Bekerja sama dengan Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manggarai Barat, program “Kadin Pertanian Hub” berfokus pada peningkatan kapasitas petani binaan, khususnya dalam pemberdayaan produk lokal seperti padi dan jagung. Tak hanya itu, program ini juga digagas untuk membantu petani dalam penyaluran atau pemasaran produk lokal, sehingga mampu meningkatkan produktivitas petani, memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi jumlah pengangguran.

Dari evaluasi yang telah dijalankan, program “Kadin Pertanian Hub” telah memberikan dampak positif, tidak hanya pada sektor ekonomi tetapi juga pada aspek sosial dan budaya. Petani kini diberdayakan dengan pengetahuan baru untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian hingga mampu bersaing dengan produk luar daerah. Stabilisasi harga beras memastikan pendapatan yang lebih baik bagi petani dan memperkuat ketahanan pangan, sekaligus menumbuhkan rasa percaya pada hasil kerja kualitas petani lokal dan mendorong konsumsi produk lokal.

Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, memberikan apresiasi atas upaya Kadin Manggarai Barat yang senantiasa konsisten mendukung penguatan ekonomi lokal melalui program tersebut. “Ini adalah hasil nyata kontribusi Kadin Indonesia dalam memajukan pertanian yang berkelanjutan di tingkat kabupaten dan provinsi. Program inovatif seperti Kadin Pertanian Hub sejalan dengan esensi dari Kadin Impact Award, yaitu mengangkat potensi ekonomi dan talenta daerah guna mendorong inovasi yang berdampak sosial dan ekonomi,” ungkap Yukki.

Ketua Umum Kadin Manggarai Barat sekaligus Ketua Program Kadin Hub Pertanian, Charles Angliwarman, menjelaskan bahwa latar belakang program ini dibuat untuk menggabungkan dua pilar ekonomi Manggarai Barat, yaitu pertanian dan pariwisata. Menurutnya, Labuan Bajo, dikenal sebagai destinasi unggulan Indonesia, memang telah memikat banyak turis. Namun, sekitar 84,5% dari kegiatan ekonomi masyarakat berlandaskan pada pertanian, khususnya produk beras lokal.

“Kita menyadari bahwa Labuan Bajo tidak hanya memiliki potensi besar sebagai destinasi unggulan Indonesia, namun juga potensi yang baik untuk produksi beras lokal. Karena itu melalui program ini, kita berupaya meningkatkan kualitas dan pemasaran produk pertanian lokal, sehingga hasil pertanian masyarakat Manggarai Barat dapat dinikmati oleh para pelaku pariwisata. Ini adalah cara kita memberdayakan masyarakat lokal dan menjadikannya bagian dari ekosistem pariwisata berkelanjutan,” papar Charles.

Sebagai implementasi program,  Charles menambahkan bahwa Kadin bekerja sama erat dengan mitranya dalam menyediakan sarana produksi pertanian seperti bibit, pupuk, serta pestisida dan sekaligus sebagai offtaker. Sementara, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berperan sebagai pendamping untuk meningkatkan skill  dan kapasitas para petani.

“Kadin tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga menekankan pentingnya ketersediaan rantai pasok, kualitas produk, packaging yang menarik untuk pasar pariwisata. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani dan membangun ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutup Charles.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker