Asal-usul Aliran Musik Jazz

Abadikini.com, JAKARTA – Jazz adalah aliran musik yang kerap dianggap hanya bisa dimengerti oleh kalangan elite dan terdidik. Benny Likumahuwa, Tompi, dan Shandy Sondoro, dan Indra Lesmana adalah sederet musisi jazz terkenal asal Indonesia. Kerap dianggap musik kalangan ‘atas’ karena iramanya yang sulit dimengerti, sebenarnya ada banyak lagu jazz yang easy listening. Namun, tahukah Anda bagaimana asal-usul musik jazz?

Muncul sekitar dekade 1880-an, jazz adalah musik yang lahir sebagai ekspresi perlawanan masyarakat Afro-Amerika yang mengalami penindasan dan perbudakan oleh sistem sosial dan politik yang rasialis.

Jazz merupakan aliran yang memadukan budaya musik Afrika dan budaya musik Eropa. Pada masa tersebut, jazz berkembang di wilayah Amerika Serikat. Jazz dapat dikatakan sebagai musik yang mengiringi kehidupan masyarakat Afro-Amerika pada masa perbudakan. Melalui musik jazz, mereka menyuarakan semangat dan keinginan untuk mencapai kebebasan dari segala jenis rasialisme yang dilakukan oleh penduduk kulit putih Amerika.

Awalnya, jazz adalah musik tradisional, namun seiring perkembangannya,  jazz menjadi salah satu genre musik yang populer. Dalam buku Improvisasi Jazz karya Herman Hariman, disebutkan bahwa pada masa-masa awal kemunculannya, kata ‘jazz’ merupakan istilah vulgar.

Kata ‘jazz’ menjadi salah satu kata yang banyak dicari dalam kamus bahasa Inggris Amerika modern. Jazz adalah istilah bahasa slang dari salah satu daerah yang ada di pantai barat Amerika Serikat. Sementara itu, sebagai istilah dalam dunia musik, kata jazz pertama kali digunakan di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1915.

Genre musik ini tidak bisa dikelompokkan pada kelompok musik klasik maupun musik pop. Hal ini karena jazz tercipta dari beragam materi dan asal-usul yang sangat beragam. Banyak ahli berpendapat bahwa jazz lahir dari musik blues.

Perjalanan jazz diawali dari sebuah aliran yang dikenal dengan nama ragtime. Ragtime merupakan permainan piano tunggal di bar atau salon. Bentuk ini muncul sekitar tahun 1897.

Pada tahun 1915-1917, masyarakat Afro-Amerika di New Orleans menampilkan musik jazz dengan ciri khas tersendiri, hingga kemudian disebut sebagai corak New Orleans. Kemudian, para musisi jazz New Orleans tersebut membawa genre musik ini ke tempat lain di bagian utara dengan menelusuri Sungai Mississippi.

Pada dekade 1930-an, jazz tidak lagi dipandang sebagai musik tradisional. Hal ini ditandai dengan lahirnya aliran swing dan munculnya Bigband Jazz berbentuk orkestra ala klasik Eropa. Selama berlangsungnya era Swing hingga dekade 1940-an, musik ini berkembang sampai seluruh pelosok Amerika Serikat. Bukan lagi kebudayaan tradisional, swing telah dinyatakan sebagai kebudayaan mainstream. Berkat aliran swing juga, jazz menjadi musik yang tersohor sampai belahan dunia lain seperti Asia dan Eropa.

Setelah era musik swing, musisi-musisi dengan genre tersebut menciptakan aliran musik baru yang diberi nama bebop. Musik ini tetap identik dengan klarinet dan terompet dengan tempo yang lebih cepat dari musik swing. Aliran musik bebop merupakan bentuk protes masyarakat, terutama musisi yang frustrasi di tengah keadaan Perang Dunia II.

Harmoni musik jazz yang cepat diperkenalkan oleh Jimie Lunceford Ochestra dan Duke Ellington Orchestra. Pada dekade 1940-an, dua pemain terompet terbaik di Amerika Serikat, Jay McShann Orchestra, menghebohkan dunia dengan duet permainan gila keduanya.

Pada dekade selanjutnya, sekitar dekade 1950-an, aliran musik jazz yang terkenal adalah soul jazz. Genre ini berkembang dari musik blues, gospel, dan soul. Kemunculan musik dengan aliran soul jazz ini ditandai oleh kolaborasi Roy Carr bersama David ‘Fathead’ Newman dan Hank Crawford.

Musik Jazz kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Jazz mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1920. Namun, perkembangan jazz di Indonesia tidak berjalan dengan mulus. Masyarakat memiliki minat dan apresiasi rendah pada musik asal New Orleans ini. Masyarakat sulit menerima genre musik ini karena beranggapan bahwa jazz hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan atas. Jazz juga dikenal sebagai musik yang sulit dimengerti sehingga sulit menarik banyak penggemar.

Di Indonesia, salah satu aliran musik jazz yang sempat populer adalah bossanova. Banyak yang mengira bahwa aliran ini adalah musik entik Indonesia. Namun, sebenarnya, aliran bossanova ini berasal dari Brazil dan perpaduan musik jazz dan samba. Aliran ini terkenal di Indonesia karena dipopulerkan oleh Rafika Duri, penyanyi era 1970-an.

Jazz semakin berkembang dan mengalami masa keemasannya dalam rentang waktu tahun dekade 1980-an sampai 1990-an. Pada masa tersebut, muncul nama-nama musisi jazz terkenal seperti Ireng Maulana, Idang Rasyidi, sampai Indra Lesmana. Namun, kurang aktifnya musisi jazz menyebabkan popularitas genre musik ini sempat meredup. Beberapa tahun kemudian, perkembangan musik jazz di Indonesia kembali dapat dirasakan dengan munculnya musisi jazz dengan sentuhan musik pop seperti Andien dan Tompi.

Musik Jazz semakin hari semakin populer dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai musisi jazz terkenal, baik di Indonesia maupun dunia. Berbagai festival musik jazz juga turut digelar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker