Juru Bicara Yusril, Jurhum Lantong: Bung Benny Jangan Mengaburkan Persoalan

Dia menilai, pemahaman Benny soal totalitarianisme sangat kabur dan keliru, karena pikirannya mengidap power sindrom dan panik menghadapi judicial review. Kata Jurhum, Benny seolah melihat posisi Yusril sebagai penguasa diktator, yang ingin memaksakan kehendak. Padahal Yusril hanya pengacara yang diberi kuasa bukan penguasa yang tengah menjalankan pemerintahan.

Padahal Yusril justru membela keempat kader yang hak-haknya merasa terampas oleh kediktatoran elit Partai Demokrat yang menggunakan instrumen mekanisme partai. Yusril justru membela keempat anggota eks PD yang hak-hak politiknya terampas oleh dominannya kuasa elit Demokrat yang diduga hendak melindungi kepentingan oligarki.

”Bagaimana dikatakan diktator? Yusril justru menempuh cara-cara dan prosedural, sesuai tata kelola hukum yang sesuai titah demokrasi, bukan cara-cara represif. Lalu di mana letak totaliternya?,” tanya Jurhum.

Benny K. Harman sepertinya belum pernah membaca secara jeli bagaimana asal usul totalitariannisme sebagaimana banyak ditulis oleh para pemikir. Benny lupa bahwa tindakan totaliter Hitler justru bermula dari Partai Nazi yang semena-mena dan memaksakan aturan atau ideologi mereka. Hingga menjelma ke totalitarianisme dalam bentuk negara.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker