Tjahjo Minta ASN Adaptif Terhadap Teknologi

Abadikini.com, JAKARTA –  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk adaptif terhadap teknologi. Pasalnya, persaingan global sudah masuk ranah digital.

“Menjabarkan visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres (wakil presiden) Ma’ruf Amin terkait reformasi birokrasi jangka panjang antara lain mau tidak mau harus mencermati persaingan global yang saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk pada sistem pemerintahan,” kata Tjahjo. Jumat (19/6/2020).

“Reformasi birokrasi juga ikut dalam arus revolusi industri 4.0. Setiap ASN dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal adalah hal yang tak bisa disanggah,”sambungnya.

Tjahjo mengatakan saat ini Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan nilai 38,04. Untuk memperbaiki indeks tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kempan RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Lembaga Administrasi Negara (LAN) menerapkan Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN 2024

“Pemerintah memiliki program yang dinamakan 6P yang masuk dalam Human Capital Management Strategy. Program 6P melingkupi perencanaan, perekrutan dan seleksi, pengembangan kapasitas, penilaian kinerja dan penghargaan, promosi, rotasi dan karier, dan peningkatan kesejahteraan,” sebut Tjahjo.

Seluruh hal itu, lanjut Tjahjo, strategi yang akan mempersiapkan talenta ASN menghadapi era digital mencapai birokrasi Indonesia berkelas dunia. Dia menegaskan sistem merit menjadi fokus pembangunan ASN. Artinya, setiap instansi pemerintah sudah tidak asing dengan sistem ini.

“Harus benar-benar menerapkan sistem merit dalam setiap seleksi, perlu diingat bahwa sistem merit adalah kebijakan dan manajemen SDM (sumber daya manusia) aparatur negara yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan,” ujar Tjahjo.

Tjahjo mengungkapkan terkait Grand Design Pembangunan ASN 2020-2024, Kempan RB gencar memperbaiki kinerja ASN. Dimulai dari tahap rekrutmen yang kini sudah menggunakan sistem digital sampai pada tatanan baru pemerintahan sekarang dan masa depan.

“Dengan sistem rekrutmen yang berhasil secara terbuka dan profesional, sehingga pemerintah akan mendapatkan SDM terpilih yang akan menggerakkan sistem pemerintahan Indonesia, mereka yang terpilih dengan sistem ini, diharapkan bisa menjadi Smart ASN,” ucap Tjahjo.

Profil Smart ASN, masih kata Tjahjo, meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai informasi dan teknologi, bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, termasuk memiliki jaringan luas.

“Di tahun 2024 pemerintah akan mendapatkan SDM yang unggul, berkualitas dan memiliki integritas. Kita akan mendapat digital talent dan digital leader. Smart ASN yang tidak gagap teknologi atau gaptek akan menggiring sistem pemerintahan Indonesia ke birokrasi 4.0 sehingga beriringan dengan revolusi industri 4.0, sehingga semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis digital dan terintegrasi, tentunya digitalisasi sistem pemerintahan ini juga diimbangi dengan keamanan siber yang mumpuni,” ungkapnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker