Respons atas Berbagai Masukan, TVRI Akhirnya Pindahkan Jam Tayang Program Mimbar Agama

Abadikini.com, JAKARTA – TVRI Akhirnya umumkan ubah jam tayang Program Mimbar Agama dari sebelumnya pukul 09.00 WIB ke pukul 17.00 WIB.

Plh. Direktur Program dan Berita LPP TVRI Usrin Usman mengatakan sebagai respons atas berbagai masukan, TVRI memindahkan jam tayang Program Mimbar Agama agar program Belajar Dari Rumah (BDR) dapat ditayangkan secara berurutan tanpa jeda program lain dan agar jam belajar menjadi lebih efektif. Hal ini sekaligus untuk memaksimalkan peran dan kontribusi TVRI di masa penanggulangan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

“TVRI sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari berbagai pihak dan meminta dukungan masyarakat luas agar dapat terus memaksimalkan perannya dalam menayangkan program yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesial” kata Usrin melalui rilisnya, Rabu (15/4/2020).

“Adapun program Mimbar Agama akan ditayangkan pada pukul 17:00 WIB setiap harinya. Selanjutnya, bila dilakukan perubahan waktu penayangan akan diinformasikan oleh TVRI,” sambungnya.

Usrin menjelaskan, awalnya, Program Mimbar Agama ditayangkan rutin setiap pukul 09.00 WIB. Program Agama Islam disiarkan setiap hari pukul 04.30-06.00 WIB melalui tayangan Serambi Islami, sementara Agama Katolik, Protestan, Budha, Hindu dan Konghucu, disiarkan dalam program mimbar agama setiap harinya pada pukul 09.00-09.30 WIB.

“Sehubungan dengan adanya program belajar dari rumah yang merupakan kerja sama TVRI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, pada awalnya tidak dilakukan perubahan terhadap jadwal jam tayang mimbar agama, karena pertimbangan pemirsa penganut agama yang sudah menunggu program tersebut,” jelas Usrin.

BACA JUGA: Guna Menjaga Toleransi Antar Umat Beragama, Majelis Syuro PBB Desak TVRI Majukan Jam Siaran Program Mimbar Agama

Sebelumnya diberitakan Abadikini.com,  Sekretaris Majelis Syura DPP Partai Bulan Bintang (PBB) KH. Masrur Anhar, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bekerja sama dengan TVRI  menayangkan program bertajuk Belajar dari Rumah. Program tayangan yang dimulai sejak Senin, 13 April 2020 lalu dan akan berjalan selama tiga bulan.

“Saya sampaikan apresiasi atas terselengaranya program Belajar dari Rumah yang digagas oleh kemendikbud bersama TVRI. Karena menjadi salah satu alternatif pembelajaran bagi siswa, guru, maupun orang tua, selama masa belajar di tengah wabah virus corona atau Covid-19, dengan materi pembelajaran mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah, tayangan bimbingan untuk orang tua dan guru, serta program kebudayaan di akhir pekan,” kata KH. Masrur melaui rilisnya, Rabu (15/4/2020).

Namun, KH Masrur menyayangkan di sela-sela tayangan program Belajar dari Rumah di selingi dengan tayangan Mimbar Agama. Agar tidak mengganggu keharmonisan antar umat beragama. Maka KH Masrur meminta agar jam tayang Mimbar Agama di majukan lebih awal. Intinya kata KH. Masrur tidak di tayang bersamaan dengan jam belajar anak-anak di rumah.

“Yang terhormat Pimpinan Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mohon dengan sangat jadwal Mimbar Agama tidak ditaruh bersamaan dengan jam Belajar Anak-anak. Supaya tidak mengganggu keharmonisan diantara pemeluk-pemeluk agama,” ujar KH. Masrur.

Sebab kata KH. Masrur, jika tayangan Mimbar Agama itu berlangsung terus seperti yang terjadi dua hari ini, maka artinya selama sepekan dan selanjutnya sampai 3 bulan kedepan dan selama Ramadhan, umat Islam secara terstruktur masif dicekoki tayangan agama-agama lain.

Sebab, KH Masrur menjelaskan, jadwal siar TVRI setiap hari di jam 9.00 pagi di hari Senin itu, ada Mimbar Agama Kristen Katolik. Selasa, Mimbar Agama Kristen Protestan. Rabu, Mimbar Agama Hindu. Kamis, Mimbar Agama Budha dan pada hari Jumat, Mimbar Agama Konghucu.

“Untuk itu saya mendesak kepada TVRI untuk pindahkan jam siaran Mimbar Agama menjadi lebih awal, pada pukul 07.30 atau dimundurkan pada waktu lain. Jika Itu dilakukan tentu akan lebih bijak dan lebih menjaga toleransi serta menjaga perasaan umat Islam yang dipastikan menjadi peserta mayoritas pembelajar di rumah baik anak maupun orang tua,” pungkas Ketua Umum Dapur Da’I Nusantara (Da’ina) ini.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker