Hoax Kecurangan KPU Sangat Masif, Inikah People Power yang Nanti akan Disiapkan?

Oleh : Sean Choir – Direktur Eksekutif Orbitpoll

Kontras 100 derajat dengan dunia nyata yang telah guyub dan rukun, dunia medsos kita masih saja dibanjiri dengan narasi penuh fitnah, ghibah dan hoax : “Telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal”.

Tidak butuh akal sehat dan cerdas untuk secara khusus mencari maksud dibalik gempuran narasi hoax kecurangan ini kepada KPU. Karena narasi ini lebih merupakan episode lanjutan dari upaya delegitimasi KPU.

Mulai dari : hoax operasi plastik Ratna Sarumpaet, 7 kontainer surat suara tercoblos 01, server KPU didesain memenangkan 01, hingga real-count 62% sebagai basis deklarasi kemenangan.

Semua hoax itu sedang dan akan berproses di meja peradilan. Ya benar kata pepatah : Siapa menabur angin, pasti menuai badai.

Hanya saja, hoax kecurangan KPU lebih masif, brutal dan terstruktur terjadi setelah Quick-Count 10 lembaga survey kredibel yang telah menangkan paslon 01.

Meski dalam ilmu psikologi politik, dapat dimengerti sebagai respon cepat atas ketidaksiapan untuk terima kekalahan, tapi sebagai propaganda politik, kebrutalan hoax KPU curang tetap harus diwaspadai, khususnya bagi TNI-POLRI.

Mengapa kita semua harus tetap waspada? karena bisa jadi masifitas dan kebrutalan hoax KPU curang adalah dimaksudkan untuk membakar emosi rakyat untuk tidak lagi percaya pada KPU termasuk saat nanti pada tanggal 22 Mei, secara resmi KPU umumkan hasil pemilu 2019 atas dasar hitung manual berjenjang.

Meski saya sendiri tidak begitu yakin bahwa emosi rakyat akan mudah terbakar oleh hoax kpu curang dan kemudian bisa digiring untuk ciptakan ‘people power’ dengan maksud mendongkel pemerintahan yang sah, tetapi sebagai kewaspadaan tinggi akan kemungkinan terwujudnya niat jahat itu, tetap saja sangat diperlukan.

Terlebih lagi, kelompok garis keras yang anti Pancasila senantiasa selalu mengintai dan mencari momentum tepatnya, yaitu, keterbelahan rakyat atas dasar ketidakpercayaan kepada lembaga negara termasuk kepada KPU.

Mesti diingat juga, ada banyak negara yang kini kacau balau berawal dari hoax hasil pemilu seperti di Mesir, Sudan dan Venezuela, dan sepertinya ini juga yang sedang dicoba di Indonesia.

Jadi sekali lagi, untuk semua anak bangsa, mari rapatkan barisan,  jangan percaya lagi hoax dan jangan kasih ruang sedikitpun bagi para petualang politik untuk pecah belah kebersatuan kita.

Jangan sampai pesta rakyat lima tahunan yang begitu sukses dan membuat kagum dunia ini, meski masih menyisahkan banyak catatan untuk dievaluasi, dibajak oleh para grandong berjubah agama hanya untuk porak-porandakan negeri yang elok dan penuh damai ini.

Mencermati situasi kekinian, saya jadi ingat apa yang pernah dinyatakan almarhum Nur Cholis Madjid, “saat akal budi dan hati tercabut dari nur-illahi, maka saat itu pula manusia sedang dikendalikan nasfu semata (vested-interest) dan karenanya manusia sedang berada dalam kegelapan peradaban”.

Editor
Irwansyah

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker