Sikap Temperamental Prabowo Saat Berkunjung Ke Madura, Didepan Para Ulama dan Kiyai

Abadikini.com, SUMENEP – Kehadiran pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, H. Prabowo Subiyanto, ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menuai pro dan kontra terkait kunjungannya ke salah satu Alim Ulama di Kecamatan Ambunten, Pondok Pesantren Assadad Silaturrahim dengan KH Thaifur Ali Wafa. Jumat, (01/03/2019).

Kedatangannya pada tanggal 26 Februari lalu itu ternyata dikeluhkan banyak tokoh masyarakat, akibat pidato yang disampaikan paslon Prabowo dan masyarakat ditunjuk untuk berbicara didepan saat membuka forum didalam forum.

Hal tersebut, di lansir dari salah satu video yang berdurasi sekitar 25 menit di media sosial, yang menunjukkan Paslon 02 Prabowo meminta para Jamaah untuk menggantikan dirinya berbicara di depan para pendukungnya, tak terima saat dirinya berpidato, pada salah satu Jamaah yang juga ikut berbicara.

“Ada apa, bicara sendiri disitu, apa you saja yang bicara sendiri, kalau nggak kamu saja yang bicara sendiri,” tunjuk Prabowo pada jamaah yang berbicara sendiri saat dirinya berpidato.

Sementara, Ketua Komunitas Laknat Korupsi, Maktub Syarib, menjelaskan saat dihubungi melalui handphone selularnya, bahwa pihaknya sangat menyayangkan aksi temperamental Paslon nomor urut 02 itu.

“Saya melihat pak prabowo sedikit marah-marah kepada ibu-ibu, cuma dalam konteks kepemimpinan, tapi dalam konteks kecil beliau wajar mengarahkan,” katanya.

Dikutip dari, Kompasmadura.com, Lebih jelas, pihaknya juga menegaskan bahwa, sebenarnya Prabowo ingin mengarahkan para jamaah agar tidak berbicara saat dirinya berpidato didepan banyak para jamaah.

“Sebenarmya beliau ingin menyampaikan, kalau ada orang berbicara, ya jangan berbicara. Semata-mata beliau kecewa, saat jamaah berbicara. Sebenarnya beliau ingin menyampaikam pesan bahwa jika siapapun berbicara saat berpidato, jangan ada orang yang berbicara,” ujarnya.

Selain itu, Syarib, sapaan akrabnya, menegaskan jika pemimpin harus memberikan sikap layaknya seorang pemimpin negara. “Memang wajarlah. Dan sebagai pemimpin juga harus di koreksi beliau, dalam konteks kepemimpinan sebagai kepala negara, kata-kata beliau juga harus direvisi. Jangan marah-marah ditempat umum, dan itu tidak hanya disatu tempat saja,” tegasnya.

Bahkan, lebih lanjut, Syarib menambahkan Prabowo bersikap temperamental saat berpidato didepan para pedukungnya. “Bahkan kabarnya di depan para ulama, Pak Prabowo temprmental dan marah-marah,” pungkasnya. [Hend/Nin]

Editor
Muhammad Irwan

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker