Kesaksian dari Gaza: Masjid dan Gereja Dihancurkan, Lebih Parah dari Perang Vietnam

Abdullah Onim tubuhnya memang sedang di Indonesia. Namun, hati dan pikirannya masih sepenuhnya tertambat di Gaza, Palestina.

Melihat pasangan warga negara asing dengan perempuan Palestina berdua-duaan membuat mereka curiga.

”Mereka selalu minta surat nikah. Jadilah awal pernikahan, kami selalu membawa surat nikah ke mana pun,” katanya, lantas tersenyum.

Tiga anaknya dia beri nama yang mempertautkan unsur Islami dan Indonesia. Si putri dinamai Marwiyah Filindo. Sedangkan dua putra bernama Ismael Nusantara dan Almaqdisy Bahari.

Setelah menikah, Onim pun bekerja keras untuk bisa membangun tempat tinggal sendiri. Sedikit demi sedikit menabung sampai akhirnya bisa membeli sebidang tanah di Gaza bagian utara.

Tanah tersebut menjadi hak milik dan atas nama Abdillah Onim serta bersertifikat dari Kementerian Pertanahan Palestina di Jalur Gaza. Onim pun jadi WNI yang pertama memiliki tanah di Gaza.

Tapi, persoalan lain datang: tidak ada dana untuk membangun rumah. Di tengah kebingungan itu, dia mendengar bahwa Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an punya rencana untuk mendirikan Rumah Tahfidz di Gaza.

Onim lantas menawarkan tanahnya untuk pembangunan Rumah Tahfidz. Pembangunan mulai dilakukan pada 30 September 2013.

Bangunan tersebut terdiri atas tiga lantai. Lantai teratas dijadikan tempat tinggal Bang Onim dan keluarga.

Sementara itu, lantai bawahnya digunakan untuk tempat menghafal Alquran. Sejak 2014 sudah lebih dari 40 anak-anak Gaza yang berhasil hafal Alquran 30 juz.

Namun, pada 2014, bangunan tersebut sempat hancur setelah diserang 16 rudal Israel. Kondisinya 80 persen hancur. Sama sekali tidak bisa ditinggali.

Dia memang merasa Israel mengincarnya. ”Serangan 16 rudal Israel ke tempat tinggal saya itu bukan satu-satunya. Ada tiga serangan lain yang juga dilakukan Israel,” katanya. 

Namun, tidak ada satu pun serangan yang berhasil melumpuhkan Onim. Tinggal di wilayah konflik membuatnya jadi lebih cekatan. Dia tahu bagaimana harus menghindari serangan.

Selama mudik ke Indonesia sejak September lalu, Onim memanfaatkannya untuk silaturahmi sekaligus melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak.

Misalnya, Ustaz Yusuf Mansur dan Aa Gym, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan istri, Wamenlu A.M. Fachir, serta Menlu Retno.

”Sebetulnya saya ingin bertemu dengan Presiden Jokowi sebelum kembali ke Gaza Maret nanti,” ungkap dia.

Dia mengaku punya banyak kisah yang ingin diceritakan langsung kepada presiden.

Terutama tentang bagaimana kondisi Gaza yang sebenarnya, betapa besarnya perhatian Indonesia kepada warga di sana, serta kegiatan-kegiatan yang telah dilakukannya untuk warga setempat.  (ak. Fajar)

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker