Singapura Usir Seorang Profesor yang Terbukti Jadi Mata-Mata Asing

abadikini.com, SINGAPURA – Seorang Profesor beserta istrinya telah mendapat status persona non grata dari pemerintah Singapura lantaran dituduh sebagai mata-mata asing yang membawa pengaruh negara asing. .

Huang Jing dan istrinya, Shirley Yang Xiuping telah dipaksa meninggalkan Singapura, setelah sebelumnya Kementerian Dalam Negeri Singapura telah membatalkan izin masuk bagi pasangan suami istri itu.

Huang adalah seorang warga negara Amerika Serikat (AS). Ia adalah seorang profesor hubungan AS-China di Lee Kuan Yew School of Public Policy, yang berada di dalam National University of Singapore.

“Huang menggunakan posisi seniornya di Lee Kuan Yew School of Public Policy untuk secara sengaja dan diam-diam memajukan agenda sebuah negara asing dengan mengorbankan Singapura,” sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura.

“Dia melakukan ini bekerja sama dengan agen intelijen asing. Ini adalah tindakan subversif dan campur tangan asing dalam politik domestik Singapura. Kehadiran Huang, dan istrinya, tidak diinginkan. Keduanya akan secara permanen dilarang masuk kembali ke Singapura,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Jumat (4/8/2017).

Kementerian Dalam Negeri Singapura menuduh Huang telah melakukan serangkaian covert actions (operasi tertutup) dengan seorang agen intelijen asing untuk mempengaruhi kebijakan dalam negeri Singapura.

“Dia melibatkan orang-orang Singapura yang terkemuka dan berpengaruh serta memberi mereka apa yang dia klaim sebagai ‘informasi istimewa’ tentang negara asing. Huang juga merekrut orang lain untuk membantu operasinya,” tuding pernyataan tersebut.

Kementerian tersebut mengklaim beberapa informasi tersebut sampai ke pejabat publik senior yang akan berada dalam posisi untuk mengubah kebijakan publik Singapura.

“Namun, pemerintah Singapura menolak untuk bertindak atas ‘informasi istimewa’,” kata pernyataan tersebut.

Kementerian tersebut juga menuduh istri Huang mengetahui pekerjaan suaminya untuk “memajukan agenda negara asing.”

Seorang perwakilan untuk National University of Singapore mengatakan Huang telah diskors tanpa bayaran sampai masalah tersebut diselesaikan. Namun kemungkinan besar ia tidak dapat bekerja di universitas tersebut karena dicabutnya izin masuknya.

“Ini adalah masalah yang sangat serius, dan sekolah tempat ia bekerja akan bekerja sama sepenuhnya dengan kementerian. Universitas tidak mentolerir tindakan campur tangan asing itu,” kata perwakilan tersebut.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker