Ali Ibrahim: Penanganan Stunting di Kota Tidore Harus Benar-benar Serius

Abadikini.com, TIDORE – Percepatan penurunan stunting di Kota Tidore Kepulauan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Tidore untuk mencapai zero stunting di Tahun 2024 nanti. Hal tersebut terlihat saat Walikota Tidore Kepulauan Capt, H. Ali Ibrahim didampingi Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, memimpin rapat bersama pimpinan OPD terkait, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota, Selasa (20/12) malam.

Pertemuan tersebut membahas bagaimana kedepan persoalan stunting di Kota Tidore harus mencapai zero stunting atau nol stunting di Kota Tidore.

Walikota Tidore Kepulauan, Capt, H. Ali Ibrahim dalam arahannya mengatakan, masalah stunting ini merupakan persoalan Nasional, akan tetapi ini juga menjadi prioritas utama di Kota Tidore, “sehingga kedepan saya dan wakil walikota berharap agar percepatan penanganan stunting di Kota Tidore harus dilakukan semaksimal mungkin agar kita dapat mencapai diangka nol stunting.” Kata Ali Ibrahim lewat keterangan, Rabu (21/12/2022).

Walikota dua periode ini juga menegaskan, kepada pimpinan OPD terkait agar dapat serius dalam penangnan persoalan stunting tersebut, “penanganan stunting di Kota Tidore harus benar-benar dilakukan  dengan serius, apa saja yang menjadi kebutuhan di setiap posyandu, puskesmas maupun pos-pos penangnan stunting itu harus dijawab dengan sebaik mungkin, sehingga ini butuh kolaborasi antara pimpinan OPD terkait untuk mencapai angka nol stunting tersebut.” Tegas Ali.

Senada juga disampaikan, Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen mengatakan, masalah stunting ini bukan hanya program Nasional akan tetapi ini juga merupakan program utama PDI Perjuangan dari pusat hingga ke daerah, “saya juga selaku ketua DPD PDI Perjuangan yang setiap saat selalu dimintai data terkait angka stunting di Kota Tidore, sehingga saya mengharapkan dukungan dan kerjasama semua OPD terkait untuk sama-sama berkolaborasi dalam penanganan stunting di Kota Tidore ini.” Kata Muhammad sinen.

Orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan ini juga menegaskan, tanamkan pada diri masing-masing bahwa tugas dalam penanganan stunting ini untuk kepentingan masyarakat Kota Tidore, karena persoalan stunting ini sangat penting untuk dilakukan penangan yang lebih serius agar kedepan bisa mencapai zero stunting di Kota Tidore, “berbicara soal stunting ini bukan hanya tanggung jawab dinas keasehatan maupun dinas P2KB PA saja namun ini merupakan tanggung jawab semua OPD, sehingga butuh kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting di Kota Tidore, jadikan tugas ini sebagai hoby agar semua yang kita lakukan dapat diselesaikan dengan baik, dengan harapan Kota Tidore harus mencapai zero stunting.” Tegas Muhammad Sinen.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Abd Majid Do. M. Nur dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan hasil inputan di lapangan oleh posyandu puskesmas, status Stunting Kota Tidore yang tadinya di tahun 2021 diangka 7,3 persen, mengalami penurunan angka stunting di tahun 2022 diangka 6,9 persen, “akan tetapi kenapa potret kota Tidore disoroti Pemerintah pusat, ini hanya dari sisi penginputan data bukan angka dilapangan, karena Kota Tidore mempunyai delapan tahapan penanganan penurunan stunting, saat ini tim berhenti ditahapan kedua karena berhubungan dengan data dan anggaran saja, karena semua usulan kegiatan namun hanya alokasi dana yang belum ada, sehingga ketika semua alokasi dana telah ada maka saya yakin dan percaya untuk tahapan tiga sampai delapan akan berjalan dengan lancar.” Kata Abd Majid.

Abd Majid juga berharap, dukungan dan kerjasama antara semua OPD agar penanganan stunting di Kota Tidore dapat terlaksana dengan cepat, “ sehingga harapan Walikota dan Wakil Walikota untuk mencapai zero stunting di Kota Tidore ini tercapai dengan baik.” Kata Abd Majid.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker