Usai Keluar dari Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Pangeran Harry Dinilai Tidak Bahagia

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang mantan staf Kerajaan Inggris menyebut Meghan Markle memiliki ekspektasi yang cukup tinggi ketika menjadi anggota kerajaan.

Meghan meyakini bahwa dirinya dapat menjadi Beyonce versi Inggris, yakni dapat menuai pujian dari khalayak.

“Aku berpikir bahwa Meghan mengira bahwa dia menjadi Beyonce di Inggris. Menjadi bagian dari keluarga kerajaan akan memberikannya banyak pujian,” kata orang dalam Kerajaan Inggris yang tertulis dalam buku bertajuk Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown karya Valentine Low.

Namun, kenyataan berbanding terbalik. Sang aktris tidak mendapatkan apa yang ia harapkan setelah menikah dengan Harry.

Meghan justru menemui banyak aturan dan protokol yang harus ia jalankan sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris.

“Padahal apa yang dia temukan ada begitu banyak aturan yang sangat konyol, sehingga dia tidak bisa melakukan apa yang ia ingin lakukan. Dia juga sulit mendapatkan privasi,” ujarnya.

Meghan dan Harry pun secara mengejutkan keluar dari anggota senior kerajaan.

Masih dari buku Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown, sumber berujar bahwa Meghan dan Harry telah mengambil keputusan yang salah.

Ia meyakini pasangan tersebut tidak merasa lebih baik setelah keluar dari Kerajaan Inggris.

“Harry dan Meghan merasa terpojok, disalahpahami, dan tidak bahagia. Jika seluruh institusi gagal menghargai itu, bahkan jika tuntutan mereka tidak masuk akal, kepergian mereka tidak akan pernah berakhir bahagia,” tulis Low.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker