Cegah Pelecehan Seksual di Metaverse, Meta Tambah Batasan Ruang Pribadi

Abadikini.com, JAKARTA – Metaa Inc mengatakan bakal menambah sistem batasan ruang pribadi guna mencegah terjadinya pelecehan seksual di metaverse.

Sistem ‘batasan pribadi’ itu diklaim akan membuat pengguna merasa seperti memiliki jarak hampir 1,2 meter dari masing-masing avatar virtual, yang diakses lewat Horizon Worlds dan Horizon Venues.

Perusahaan mengatakan dalam sebuah blog bahwa pengaturan default baru ini akan memudahkan menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Perubahan ini terjadi ketika pengguna platform VR termasuk Horizon Worlds telah meningkatkan alat tentang meraba-raba virtual dan perilaku kasar lainnya.

Meta inc telah banyak berinvestasi dalam virtual reality dan augmented reality untuk eksistensinya di dunia metaverse.

Horizon Worlds dan Horizon Venue fokus pada jaringan sosial media luas, yang menjadi langkah awal Meta di dunia metaverse.

Dikutip dari Reuters, Meta telah lama berada di bawah pengawasan regulator global atas penanganan konten bermasalah, yakni di Facebook dan Instagram.

Meta mengatakan sistem baru yang dibangun atas respons ‘tindakan pelecehan tangan’ itu nantinya membuat tangan pada avatar menghilang jika menyentuh area pribadi seseorang.

Saat ini, Meta juga memiliki fitur ‘Zona Aman’ di mana orang dapat mengaktifkan gelembung di sekitar avatar mereka jika mereka merasa terancam.

Wakil presiden Meta Horizon, Vivek Sharma, mengatakan, perusahaan percaya fitur batasan pribadi itu akan membantu membuat ‘norma perilaku’.

“Ini adalah langkah penting, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami akan terus menguji dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk membantu orang merasa nyaman di VR,” kata Sharma lewat situs blog.

Dia mengatakan di masa depan, Meta akan melihat kemungkinan menambahkan kontrol seperti membiarkan orang mengubah ukuran batas pribadi mereka.

Untuk saat ini, perusahaan mencatat bahwa pengguna harus ‘mengulurkan tangan mereka untuk dapat melakukan tos dengan avatar milik orang lain’.

Sebelumnya, seorang wanita bernama Nina Jane Patel menulis pengalamannya di blog, Medium, tentang perlakukan pelecehan seksual saat memasuki metaverse Horizon Venues.

“Dalam waktu 60 detik setelah bergabung saya dilecehkan secara verbal dan seksual. 3-4 avatar laki-laki, dengan suara laki-laki, pada dasarnya, tapi mereka memperkosa saya secara virtual dan mengambil foto,” kata Patel dikutip The Verge.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker