Politik Jalanan Umbar Tuduhan

PARA HULUBALANG SBY  yang gemar gencarkan tuduhan pada siapa saja yang dianggap lawan, hingga menyasar Yusril Ihza Mehendra yang hanya bertindak mewakili kliennya tak lepas dari sasaran.

Kebiasaan murah-meriah umbar tuduhan itu terbukti mulai menukik balik mereka.

Petaka umbar tuduhan di jalanan hingga berserekan itu kini benar-benar menikam balik Demokrat. Setelah secara terbuka Menko Polhukam Mahfud MD membuka kartu sakti percakapan dirinya dengan Presiden Jokowi dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, yang akhirnya mengesahkan Partai Demokrat kubu AHY. Meski secara pribadi Moeldoko yang jadi Ketua Umum KLB versis Deli Serdang adalah teman dan sejawat satu kabinet.

Padahal, jauh sebelum keputusan Kemenhukham, bagitu gencarnya kubu AHY menuding Presiden Jokowi sebagai sosok yang dianggap bersekutu mengusik ketenangan AHY di singgasana kursi ketua umum. Tapi, ternyata tuduhan itu sama sekali tak terbukti. Di lini masa netizen pun akhirnya ramai mendesak AHY meminta maaf.

Tapi seperti biasa, sang penuduh malah melempar tuduhan baru, bahwa yang semestinya minta maaf adalah Moeldoko dengan dalih gara-gara Moeldoko inilah pemerintah jadi sasaran.

Namanya tuduhan, pasti asal kena. Kalau bahasa gaulnya asal ngeles.

Peristiwa ini mestinya jadi tamparan mereka kubu AHY agar tak mudah mengumbar tuduhan. Politik gosip bisik sana sini mestinya sudah harus ditinggalkan.

Tapi barangkali karena partai ini terlahir sebagai identik arisan keluarga atau dalam bahasa lainnya mewarisi watak oligarkis, bisa jadi tindakan politiknya juga tak jauh dari kemampuan saling bisik. Karena semua keputusan dan kebijakan selalu bertumpu dari sejaumana keinginan tuan yang jadi empunya partai.

Para hulubalang tinggal mengikuti saja arahan, tak perlu banyak merumuskan persoalan jika tak sesuai suara hati sang tuan. Maka wajar jika ada yang mengusik ketenangan tuan dianggap sebagai ‘aib’ karena telah menyakiti kasta penguasa dari dalam.

Sejak awal konflik dalam tubuh PD bukan berasal dari Jokowi, apalagi Moeldoko, lebih tak nyambung lagi kalau dihubungkan dengan Yusril.

1 2Laman berikutnya

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker