Pentagon Kerahkan Intelijen Selidiki Kemungkinan Covid-19 sebagai Senjata Biologis Musuh

Abadikini.com, WHASINGTON – Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang menyelidiki dugaan bahwa virus corona jenis baru, COVID-19, merupakan bioweapon atau senjata biologis dari musuh-musuh Washington.

Tiga summber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengungkapkannya kepada Politico, kemarin. Menurut laporan tersebut, intelijen Amerika dikerahkan dalam upaya investigasi.

Ketiga sumber menambahkan bahwa Pentagon sedang memantau potensi virus itu sebagai senjata terhadap target tingkat tinggi yang menonjol.

Namun, juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Mike Andrews menolak berkomentar apakah pejabat Departemen Pertahanan menganalisis COVID-19 sebagai senjata biologis musuh. Dia hanya mengatakan bahwa program Pertahanan Kimia dan Biologis Pentagon terus mendukung penanggulangan virus corona seperti tes, vaksin, dan mesin skrining.

Andrews mengatakan langkah-langkah itu juga mencakup kemampuan diagnostik dan pemodelan yang membutuhkan dana lebih dari USD150 juta.

Seorang mantan pejabat senior Pentagon kepada

Politico mengatakan belum jelas apakah pejabat pertahanan telah menerima laporan yang mengindikasikan ancaman yang meningkat, dan upaya perencanaan yang terkoordinasi biasanya melibatkan berbagai kemungkinan.

Andy Weber, yang menjabat sebagai Asisten Menteri Pertahanan untuk Program Pertahanan Nuklir, Kimia dan Biologi AS di bawah Presiden Barack Obama, mengatakan virus itu dapat dengan mudah disebarkan oleh aktor jahat dengan menggunakan alat yang belum sempurna seperti botol semprotan.

“Dalam keadaan alami, virus saat ini dapat digunakan sebagai bioweapon oleh kelompok yang kurang canggih,” kata Weber kepada Politico. “Atau, untuk negara-bangsa dengan program senjata biologis yang lebih maju, virus ini dapat diberi karakteristik yang ditingkatkan.”

Seorang pejabat Pentagon mengatakan dalam skenario mimpi buruk pun dugaan itu masih menjadi risiko yang lebih rendah.

Sumber lain yang dekat dengan masalah itu mengatakan kepada Politico bahwa tidak ada bukti yang mendukung teori virus tersebut berasal dari laboratorium di China atau bahwa virus itu sengaja dibuat untuk digunakan sebagai senjata.

Sumber Berita
Sindonews

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker