Uang dan Seks Bebas Mampu Hancurkan Karir Cemerlang Pesepakbola

Abadikini.com, JAKARTA – Profesi sebagai pesepakbola profesional bisa dibilang menjadi salah satu yang paling digandrungi oleh kaum muda dunia saat ini, khususnya bagi mereka yang hidup di daratan Eropa. Meski persaingan untuk bisa berada di level tertinggi tak pernah mudah, namun iming-iming gaji besar, fasilitas, dan kesempatan untuk menjadi warga dunia, membuat ribuan anak muda setiap tahunnya rela untuk menggenjot fisik, mental, serta skill mereka di atas lapangan demi menarik perhatian klub-klub raksasa.

Bayangkan saja, sejumlah klub raksasa Eropa saat ini rela untuk menggaji seorang pemain muda antara 100 hingga 200 juta rupiah per pekannya. Belum lagi sponsor dan sorotan media yang membuat kehidupan mereka setara dengan selebritas dunia. Harga yang tentunya tak bisa ditawarkan banyak profesi lainnya di dunia.

Tapi sayangnya, tak semua pesepakbola siap untuk menerima perubahan drastis yang ditawarkan profesi pesepakbola profesional. Utamanya dalam urusan membatasi kehidupan mereka di luar lapangan.

Menjadi sosok yang terkenal, bukan hanya membuat mereka secara instan memiliki banyak teman, tetapi juga membuat mereka bisa dengan mudahnya mendapatkan wanita untuk menuntaskan dahaga seksual kapan dan dimana saja.

Hal inilah yang belakangan menjadi salah satu isu utama bagi klub-klub Eropa. Dekatnya gaya hidup seks bebas dengan para pesepakbola dunia, membuat sejumlah klub bahkan rela memberikan sesi khusus untuk mengedukasi pemainnya tentang bahaya seks bebas.

Hal ini diungkap oleh pemilik salah satu klub Eropa yang tak mau disebutkan namanya dalam sebuah wawancara dengan sebuah media olahraga internasional, The Athletic.

Menurut sang narasumber, pihak klub bahkan rela untuk memberikan sebuah sesi khusus bagi para pemainnya demi memberikan edukasi tentang bagaimana caranya menghindar dari jerat masalah yang disebabkan oleh pergaulan di luar lapangan, khususnya seks bebas.

”Seks, sangat disayangkan hal ini menjadi salah satu masalah yang cukup besar dan harus kami tanggapi secara serius. Kami mencoba berbicara dengan para pemain agar lebih berhati-hati dan melakukan hal yang tepat, seperti memastikan kalau mereka tidak mengambil keuntungan dari wanita yang mabuk dan harus selalu mendapatkan persetujuan [dari orang yang akan berhubungan seks dengan mereka],” sang pemilik klub tersebut, seperti dilansir Mirror.

”Kami mengadakan sesi bagi para pemain senior dan akademi, sehingga mereka tahu bagaimana harus bersikap dengan pantas. Anda berusaha untuk mengedukasi mereka setiap saat. Termasuk untuk tidak melakukan hal bodoh seperti berhubungan seks dengan salah satu istri dari fans ataupun putri seseorang yang bekerja di klub.”

Bahkan, akibat gaya hidup seks bebas, seorang pesepakbola muda bertalenta harus rela kehilangan karir cemerlang di depan mata karena tak mampu memagari dirinya. Hal inilah yang kemudian membuat beberapa klub berfikir untuk menempatkan batas maksimum gaji yang layak diterima oleh para pesepakbola, khususnya pemain muda.

Di Eropa sendiri, pemain dari klub-klub Liga Inggris dianggap memiliki standar gaji yang paling tinggi. Hal ini membuat banyak klub dari belahan Eropa lainnya enggan untuk mendatangkan pemain asal Britania Raya karena dianggap bisa merusak standar gaji di negara mereka.

”Salah satu pemain muda kami sangat gila perempuan dan itu mempengaruhi karirnya. Ini sungguh disayangkan, karena ia sangat bertalenta tetapi fokusnya teralihkan,” beber sang pemilik klub.

”Di saat anda mendatangkan pemain muda dari Liga Inggris dengan status pinjaman yang bayarannya mencapai 20 ribu poundsterling (setara dengan Rp350 juta) per pekan, dan mereka akan datang ke tempat latihan dengan mobil mewah. Namun di sisi lain anda memiliki pemain muda berusia 19 tahun dengan bayaran hanya 300 pounds (Rp5 juta) yang tengah berjuang untuk karir mereka di sepakbola, itu akan menimbulkan sebuah gesekan.”

Hingga saat ini, tak sedikit pesepakbola dunia yang akhirnya harus berurusan dengan hukum karena kecerobohan mereka dalam melakukan hubungan seks. Cristiano Ronaldo menjadi salah satunya. Meski kasusnya tidak naik ke pengadilan, namun peraih lima gelar pemain terbaik dunia tersebut sempat harus disibukkan untuk melakukan klarifikasi di sejumlah media temasuk lewat akun media sosial pribadinya lantaran kemunculan seorang wanita yang mengaku pernah diperkosa olehnya.

Tak hanya Ronaldo, Neymar yang hingga kini masih memegang gelar pemain termahal dunia, beberapa waktu lalu juga harus melakukan klarifikasi lewat media sosialnya setelah seorang wanita mengaku menjadi korban kekerasan dari pemain Paris Saint-Germain, bahkan menyebarkan sebuah video yang sempat viral di jagat online.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker