MUI Berharap Tragedi Berdarah di Sri Lanka Tak Dikaitkan dengan Agama Pelaku

Abadikini.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam tindakan teroris yang mengebom sejumlah gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4) kemarin.

Setidaknya ratusan orang tidak bersalah dikabarkan meninggal setelah tragedi itu terjadi.

“MUI mengutuk dengan keras peledakan bom di beberapa gereja di Sri Lanka oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki rasa kemanusiaan,” kata Sekjen MUI, Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4) ini.

Abbas berharap, tragedi berdarah di Sri Lanka tidak melebar ke urusan lain. Contohnya dengan mengaitkan tindakan terorisme dengan agama yang dianut pelakunya.

“MUI meminta masyarakat dunia untuk tidak mengaitkan tindakan yang tidak beradab ini dengan agama para pelakunya agar masalah tidak melebar ke mana-mana,” ungkap dia.

Anwar meminta aparat keamanan Sri Lanka bisa mengusut dan menangkap jaringan teroris pengeboman gereja tersebut. Setelah itu, pengadilan bisa menjatuhi hukuman berat terhadap jaringan pelaku teror.

“MUI mengimbau pihak kepolisian Sri Lanka untuk secepatnya dapat mengungkap dan menangkap para pelaku dari tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini dan menyeret mereka ke meja hijau untuk diadili dan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya,” tegasnya.

Sebelumnya, ratusan orang dilaporkan tewas serta ratusan lainnya terluka akibat ledakan di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka, Minggu (21/4).

Tiga gereja di Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa menjadi sasaran serangan bom selama kebaktian Paskah.

Hotel Shangri La, Cinnamon Grand dan Kingsbury, semuanya di Kolombo, juga terkena dampaknya. 

Editor
Muhammad Irwan
Sumber Berita
JPNN

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker