Soal Puisi Neno Warisman, Kubu Paslon 02 Seperti Kehabisan Ide dan Gagasan
Abadikini.com, JAKARTA – Puisi yang dibacakan Neno Warisman dalam acara munajat 212 di monas, Kamis (21/2/2019) lalu mengundang kontroversi dan menjadi viral. Dalam puisi itu Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Neno Warisman mengibaratkan pilpres 2019 seperti perang badar saat jaman Nabi Muhammad SAW antara islam dengan orang musyrik.
Menanggapi hal tersebut mantan Sekjend Keluarga Mahasiswa Minang Universitas Islam Jakarta (KMM UIJ) sekaligus pengacara muda Ziki Osman angkat bicara, “Neno Warisman telah menjadikan kegiatan doa dan dzikir pada acara munajat 212 di monas menjadi agenda politik paslon 02, ini yang harus diwaspadai, saya sangat menyayangkan seorang Neno yang katanya seorang ustazah justru salah kaprah” tutur pria yang akrab disapa Ucok kepada Abadikini.com, Minggu (24/2/2019).
Ucok menilai kubu paslon 02 itu seperti kehabisan ide dan gagasan, sampai saat ini mereka begitu gencar melakukan counter attack secara massive dengan memperdagangkan isu agama ke ranah politik. “Kubu paslon 02 seperti kehabisan ide dan gagasan” ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid juga menyayangkan acara yang seharusnya diisi dengan kegiatan dzikir dan doa malah menjadi agenda politik.
Berikut isi potongan puisi Neno Warisman yang beredar:
jangan, jangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu