Faisal Basri: Semoga Kasus CEO Bukalapak Memacu Perbaikan Anggaran R&D

Abadikini.com, JAKARTA –  Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Bukapalak Achmad Zaky telah bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, kemarin (Sabtu, 16/2).

Pertemuan terjadi usai kicauan bos platform commerce itu menyinggung soal anggaran riset dan pengembangan (research and development/R&D) heboh di lini masa Twitter.

Namun lebih dipersoalkan warganet tulisan ‘presiden baru’ pada bagian bawah cuitan Zaky tersebut.

Netizen yang kesal ramai-ramai memasang tanda pagar #uninstallbukalapak hingga sempat merajai trending topik Indonesia. Meski akhirnya terlempar berganti tagar #uninstalljokowi.

Dalam pertemuan tertutup dengan Jokowi, Zaky mengklafikasi bahwa maksud anggaran riset untuk membangun Industri 4.0 bukan semata ditujukan ke pemerintah tapi juga ke pelaku bisnis.

Jokowi sendiri menegaskan tak tersinggung dengan adanya cuitan Zaky dan memastikan komitmen pemerintah untuk mengembangkan riset.

Terkait dana riset, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah menganggarkan jumlah yang cukup besar.

Ekonom senior, Faisal Basri melalui akun Twitter @faisalbasri memaparkan laporan sebuah majalah global yang berbasis di New Jersey, Amerika Serikat, bernama R&D Magazine.

Dalam laporan R&D Magazine pada edisi winter 2018, Indonesia menempati urutan ke-28 dari 40 negara yang disurvei untuk tahun 2016. Di tahun 2016 itu, R&D di Indonesia adalah 0,89 persen dari total PDB sebesar 1.054 miliar dolar AS.

R&D Magazine juga menyebut bahwa pengeluaran kotor Indonesia di bidang R&D adalah 9,38 miliar dolar AS, masih kalah dibandingkan Singapura dan Malaysia.

“Semoga kasus pendiri Bukalapak membuka kesadaran baru betapa tertinggalnya kita untuk urusan R&D dan bertekad memacu diri,” tulis Faisal seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker