192 Warga Dompu Jadi Korban Anjing Gila, Dua Meninggal Dunia

Abadikini.com, DOMPU – Sebanyak 192 warga Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban serangan anjing liar. Dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia setelah sakit karena digigit anjing gila. Bupati Dompu Bambang M Yasin menyebutkan, warga yang menjadi korban serangan anjing gila itu diketahui berdasarkan hasil pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu yang dihimpun sejak September 2018 lalu. “Dari 192 kasus tersebut, dua diantaranya meninggal dunia setelah beberapa waktu lalu terkena gigitan anjing gila,” kata Bambang.

Meskipun demikian, pemerintah belum bisa memastikan apakah warga yang digigit anjing liar mengidap penyakit rabies atau tidak. Bambang mengaku, hingga saat ini pihaknya masih menunggu keterangan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan mereka tertular rabies. “Dari sejumlah kasus termasuk kedua warga yang meninggal memang korban gigitan anjing gila. Tapi dari keterangan Dinas Kesehatan, mereka belum bisa dipastikan terjangkit virus rabies karena laporan hasil laboratorium belum ada,” tuturnya. Kasus anjing menyerang warga Kabupaten Dompu ini sejak September 2018 lalu. Hingga Januari 2019, pemerintah mencatat sebanyak 192 kasus.

Warga yang menjadi korban penyerangan hewan liar itu tersebar di sejumlah kecamatan, diantaranya, Kecamatan Manggelewa, Woja, dan Kempo. Untuk mengantisipasi terjadi penyebaran virus rabies, Pemkab Dompu bekerjasama dengan Dinkes Provinsi NTB membentuk tim pengendalian virus yang mematikan tersebut. Selain itu, pemerintah setempat juga melakukan vaksinasi terhadap warga.

“Untuk sementara kami lakukan pemberian vaksin virus rabies terhadap warga yang terkena gigitan anjing gila. Itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan tertularnya virus tersebut ke warga lain,” tutur Bambang Serangan anjing liar terhadap warga di wilayah setempat sangat mengkhawatirkan. Pemerintah pun akan mengambil tindakan eliminasi atau memusnahkan anjing yang terindikasi rabies oleh tim eksekusi. “Pemusnahan nantinya akan dilakukan oleh tim dengan menggunakan cara profesional sehingga dapat mengeliminir dampak lain yamg ditimbulkan,”pungkasnya.

Editor
Arkan Adib Wiratama
Sumber Berita
kompas

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker