Lakukan Pembunuhan Brutal, Mantan Tentara Guatemala Dihukum 5.160 Tahun

Abadikini.com – Seorang mantan tentara Guatemala dihukum penjara selama 5.160 tahun, Kamis (22/11/2018) waktu setempat, atas perannya dalam pembunuhan massal selama perang saudara di negara Amerika Tengah tersebut.

Lebih dari 200 orang tewas di Desa Dos Erres pada 1982, salah satu episode paling brutal dalam konflik berdarah di Guatemala yang berlangsung selama 36 tahun.

Santos López divonis bersalah atas kematian 171 orang dalam peristiwa itu. Dia adalah anggota kelompok Kaibiles, pasukan kontra-pemberontak yang dilatih Amerika Serikat untuk melawan para gerilyawan sayap kiri.

López dihukum penjara masing-masing 30 tahun untuk setiap korban tewas di desa itu, plus 30 tahun lagi atas pembunuhan seorang gadis yang awalnya selamat dari peristiwa pembantaian.

Namun di bawah hukum Guatemala, jangka waktu maksimal narapidana mendekam di penjara adalah 50 tahun.

Unit khusus militer Guatemala itu menyerang desa tersebut pada 6 Desember 1982. Unit Kaibiles curiga bahwa para warga desa adalah simpatisan para gerilyawan yang dua bulan sebelumnya menyergap pasukan patroli dan membunuh 21 tentara.

Meskipun para prajurit yang menggeledah desa itu tidak menemukan satu pun senjata milik tentara yang dirampas dalam serangan sebelumnya, mereka tetap membunuh warga desa.

Selama beberapa hari, para tentara secara sistematis menembak atau memukuli pria, wanita, dan anak-anak sampai mati. Sebagian besar jasad korban dibuang ke sebuah sumur.

Salah satu dari sedikit orang yang selamat adalah bocah berumur 3 tahun, Óscar, yang diculik oleh salah satu tentara dan kemudian dibesarkan oleh orang tua tentara itu.

Para jaksa yang menyelidiki kasus itu kemudian mencari keberadaan Oscar, dan menjadi kisah film dokumenter berjudul “Finding Oscar” pada 2017.

Selain Santos López, lima mantan tentara lainnya juga divonis bersalah atas pembunuhan di Dos Erres.

Pembantaian itu terjadi di masa kekuasaan diktator militer Efraín Ríos Montt, yang dituduh membunuh lebih dari 1.700 warga suku Maya selama berlangsungnya perang saudara.

Dia meninggal April lalu dalam usia 91 tahun ketika masih menjalani persidangan dengan dakwaan pembunuhan massal. (dor.ak/bs)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker