Ini Alasan Kader PKS Banyumas Mundur Berjamaah

Abadikini.com, BANYUMAS – Perintah penandatanganan pakta integritas menyebabkan 80 pengurus dan kader PKS Banyumas mengundurkan diri. Apa alasan mereka menolak meneken pakta integritas tersebut?

“Kalau mereka tidak masalah, kenapa (pakta integritas) harus disembunyikan kan gitu. Pengurus DPP saja yang pegang, strukturnya malah tidak pegang,” kata Arif dilansir dari laman detikcom, Rabu (24/10/2018).

Dia menjelaskan keputusannya untuk tidak menandatangani pakta integritas itu karena tidak ada mekanisme yang pas dalam organisasinya. Padahal, lanjutnya, permintaan menandatangani pakta integritas itu turun langsung dari DPP PKS.

“Instruksi itu kan dari DPP, (seharusnya) ada SK nya. SK DPP nomor sekian, SK DPW dan SK DPD, ini tidak ada kayak begitu. Tiba-tiba setiap kader diminta untuk memberikan komitmen,” ucapnya.

Dia menjelaskan jika dirinya tidak memegang surat pakta integritas tersebut, karena yang memegang adalah DPD PKS. Dirinya hanya mendapatkan surat untuk datang dan ikut menandatangani pakta integritas.

“Sekilas isi surat itu tuntutan pada loyalitas. Kalau buat kita secara formal siapa dulu ni yang minta kan? karena selama ini tidak diminta, sejak dulu tidak ada tradisi seperti ini. Itu tidak pas, apa sih susahnya mengeluarkan SK, berarti ada sesuatu yang disembunyikan,” ujarnya.

Dia menduga ada perseteruan dalam internal PKS, sehingga ada permintaan menandatangani pakta integritas yang selama ini tidak pernah ada selama PKS berdiri.

“Diduga begitu (ada perseteruan internal), mungkin untuk mengukur orang itu loyal atau tidak, makanya membuat pakta integritas,” ucapnya.

Kemudian dia sangat menyayangkan pakta integritas yang dijadikan sebagai tolak ukur loyalitas tersebut. Padahal banyak kader dan pengurus yang sudah lama berada di PKS tetapi tetap diminta menandatangani pakta Integritas. Sementara kader yang tidak pernah aktif dan menandatangani pakta integritas dianggap sebagai loyalis. (bob.ak)

Sumber: detik.com

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker