Wanita Serbia ini Potong Kemaluan Pria Budak Seksnya dan Membakarnya di Atas Kompor

Abadikini.com, KNIC – Seorang pria paruh baya yang telah dijadikan budak seks selama tiga tahun oleh seorang wanita cantik di Serbia, tewas dibantai oleh pasangannya.

Wanita tersebut bahkan memutilasi, memotong organ kemaluan korban dan membakarnya di atas kompor.

Marina Becanovic, 34, telah ditangkap polisi atas tuduhan melakukan pembunuhan brutal terhadap Petar Petrovic, 67.

Awalnya, Becanovic dilaporkan mengikat korban dan menyiksanya. Wanita itu lantas memukuli korban hingga tewas.

Setelah kematian Petrovic, Becanovic dituduh memutilasi tubuhnya dengan kapak. Dia lantas memotong organ vital korban dengan pisau saat serangan mengerikan di desa Guncati, Knic, Serbia.

Seorang detektif polisi mengatakan usai melakukan pembunuhan brutal, tersangka mengirim pesan ke keluarga korban bahwa dia “selesai bersamanya”.

Setelah autopsi, dipastikan bahwa korban menderita patah tulang rusuk yang menembus paru-parunya.

Seorang tetangga yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan; “Wanita itu terus-menerus melecehkan dan menyiksanya”.

“Dia memukulnya, menendangnya, menusuknya dengan pisau. Dia memperlakukannya sebagai budaknya.”

Tetangga tersebut mengatakan korban telah terobsesi pada pelaku. “Dia pergi ke polisi beberapa kali untuk melaporkannya, tetapi dia selalu kembali kepadanya,” katanya, yang dikutip Daily Mirror, Selasa (22/1/2019).

Tersangka, kata para tetangga, begitu brutal sehingga dia mengangkat Petrovic di lengannya, karena tubuh tersangka lebih besar dari korban.

Seorang pria tunawisma yang disebut sebagai mitra minum Becanovic menjadi saksi pembunuhan tersebut. Saksi menduga korban dibunuh karena menolak memberikan uang kepada tersangka.

Saksi sempat meminta ayahnya untuk membantu menutupi kejahatan tersebut. Namun, pada akhirnya saksi melaporkan kasus itu ke polisi dan Becanovic ditangkap.

Editor
Erwin Winanto
Sumber Berita
sindonews

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker