Bayang Rekor Korupsi Menghantui Warisan Jokowi

Abadikini.com, JAKARTA – Catatan kelam korupsi di lingkar kabinet Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali mencuat. Dua mantan menteri Kabinet Indonesia Maju kini tengah diperiksa aparat penegak hukum, menambah panjang daftar pejabat tinggi negara yang tersandung perkara serupa.
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi kuota haji tambahan 1445 H/2024 M. Sementara itu, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tengah berhadapan dengan Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp1,98 triliun. KPK juga membidik Nadiem dalam penyelidikan terpisah mengenai dugaan penyimpangan proyek layanan Google Cloud.
Pegiat media sosial Chusnul Chotimah menilai situasi ini menjadi peringatan serius bagi pemerintahan baru.
“Apakah rekor @jokowi akan bertambah sebagai presiden dengan menteri terbanyak korupsi? Jangan sampai ini ditiru oleh kabinet Presiden Prabowo,” ujar Chusnul melalui akun X pribadinya, Rabu (13/8/2025).
Pengamat antikorupsi dari Transparency Institute, Ahmad Surya, menyatakan bahwa maraknya kasus korupsi di level menteri menunjukkan lemahnya mekanisme seleksi pejabat publik.
“Fenomena ini menegaskan bahwa integritas harus menjadi faktor utama dalam rekrutmen menteri, bukan sekadar pertimbangan politik atau balas jasa,” tegas Ahmad.
Sebelumnya, enam menteri di era Jokowi telah divonis bersalah atau ditahan karena korupsi:
1. Syahrul Yasin Limpo — Menteri Pertanian (2019–2023), kasus pemerasan, gratifikasi, dan TPPU.
2. Johnny G. Plate — Menteri Komunikasi dan Informatika (2019–2023), korupsi proyek BTS 4G BAKTI.
3. Idrus Marham — Menteri Sosial (2018), suap proyek PLTU Riau-1.
4. Imam Nahrawi — Menteri Pemuda dan Olahraga (2014–2019), suap dana hibah KONI.
5. Edhy Prabowo — Menteri Kelautan dan Perikanan (2019–2020), suap izin ekspor benih lobster.
6. Juliari P. Batubara — Menteri Sosial (2019–2020), korupsi bantuan sosial Covid-19.
Jika perkara Yaqut dan Nadiem berujung vonis bersalah, jumlah menteri era Jokowi yang terjerat korupsi akan mencapai tujuh orang angka tertinggi dalam sejarah kabinet pasca-reformasi.