Heboh Pernyataan dr. Lois Owien, Sekjen APBI: Narasinya Provokatif dan Menyesatkan

Abadikini.com, SURABAYA – Heboh pernyataan dr. Lois Owien yang viral di media sosial dan menimbulkan kontroversi mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, khususnya dari kalangan tenaga medis. Salah satunya dari Abdur Rahman, Sekjen BPP Apoteker Praktik Bersama Indonesia (APBI).

Melalui laman YouTube Almatura Channel yang diunggah pada 11 Juli 2021 dan sudah ditonton oleh hampir 500 viewer dengan judul ‘Tanggapan Atas Pandangan dr. Lois Owien yang Kontroversial dan Menyesatkan’, Rahman memberikan tanggapan secara serius, detail, dan sistematis.

Menurutnya, tanggapan ini dilakukan untuk menghindari dampak serius di masyarakat, akibat narasi dan pernyataan-pernyatan yang terkesan provokatif, menyimpang dan menyimpang.

“Ya, jika narasi dr. Lois ini ditelan mentah-mentah oleh masyarakat yang tidak memahami ilmu kedokteran dan kesehatan, akan menimbulkan distrust/ketidakpercayaan publik pada negara dan institusi pelayanan kesehatan di negara kita ini. Ini sangat berbahaya di tengah pemerintah sedang berjibaku secara serius menanggulangi pandemi Covid-19 ini,” ujar Sekretaris Laskar Nusantara Jawa Timur ini, seperti dikutip, Kamis (15/7/2021).

Saat berita ini ditulis, santer diberitakan bahwa, dr. Lois telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya kemarin Senin (12/7). Ditanya kejadian tersebut melalui telepon seluler, Rahman menyatakan, sangat memahami sikap dan tindakan aparat penegak hukum atas penangkapan tersebut.

“Saya sangat memahami, tentu aparat penegak hukum telah memiliki alasan dan pertimbangan yang cukup atas penangkapan yang bersangkutan,” tambah Pembina Sanggar D’Kaconk Art & Studio Bangkalan ini.

Menyimak tanggapan Rahman dalam YouTube di atas, dia menyimpulkan bahwa, sebagian besar narasi yang dibangun dalam wawancara podcast dr. Lois tidak memenuhi kaidah-kaidah keilmuan bidang kesehatan dan kedokteran. Sedikitnya terdapat 5 pokok pikiran yang menyimpang dan kontroversi.

1 2 3Laman berikutnya
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker