Air Mineral Rp3 Juta per Botol Ini Dijual di Paris

Abadikini.com, JAKARTA – Litewater air minum yang dibanderol hingga 225 dolar AS atau lebih dari Rp3 juta per botol — mencuri perhatian di ajang Paris Fashion Week. Di tengah gemerlap busana haute couture dan kemewahan kelas dunia, air ini diklaim sebagai “yang paling murni di planet ini.”
Produk ini bukan air biasa. Litewater disebut sebagai “deuterium-depleted water” (DDW) — air yang kadar deuterium-nya, atau isotop berat dari hidrogen, telah dikurangi secara khusus. Produsennya mengklaim bahwa kadar deuterium rendah menjadikan air ini lebih sehat dan “lebih alami” untuk tubuh.
Namun, sains tampaknya belum sepenuhnya sependapat.
Menurut Dr. Nate Wood, dokter perawatan primer sekaligus Direktur Kedokteran Kuliner di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, konsep deuterium-depleted memang menarik, tapi manfaat medisnya masih sangat spekulatif.
“Secara teori, DDW berarti air dengan kadar deuterium lebih rendah dari air biasa,” jelas Wood, seperti dikutip New York Post, Jumat (17/10/2025).
“Namun, belum ada cukup bukti ilmiah bahwa mengurangi deuterium membawa manfaat kesehatan apa pun.”
Deuterium sendiri secara alami terdapat di setiap air yang kita minum, dalam kadar sangat kecil. Studi-studi sebelumnya bahkan menunjukkan bahwa tubuh manusia dapat mentoleransi paparan deuterium dalam jumlah jauh lebih besar daripada yang terkandung dalam air biasa.
Dalam satu penelitian, peserta yang minum 70 mililiter air kaya deuterium setiap hari selama tujuh minggu tidak menunjukkan efek samping atau gejala toksik sama sekali.
Untuk mencapai level deuterium yang setara dengan eksperimen tersebut, seseorang harus menenggak lebih dari 125 galon air biasa per hari — jumlah yang jelas tidak realistis.
Dengan kata lain, air biasa tidak berbahaya, dan air rendah deuterium belum terbukti bermanfaat.
Meski begitu, Litewater tetap laku di pasar mewah. Citra eksklusifnya dipoles lewat kemasan minimalis, narasi “ilmiah”, dan tentu saja, harga fantastis yang memikat kalangan elite urban pencinta gaya hidup ekstrem “sehat dan murni”.
Menariknya, Litewater bukan air termahal di dunia. Rekor masih dipegang oleh “Acqua di Cristallo Tributo a Modigliani”, yang dilelang pada 2010 seharga 60.000 dolar AS (sekitar Rp995 juta) untuk satu botol 750 ml. Air itu diklaim berasal dari campuran sumber alami di Fiji dan Prancis serta gletser Islandia — disajikan dalam botol berlapis emas 24 karat.
Ada juga Kona Nigari, air laut dalam asal Hawaii, yang dijual 402 dolar (sekitar Rp6,6 juta) per botol. Air ini diklaim membantu hidrasi dan meningkatkan kualitas kulit, meski bukti ilmiahnya pun serupa: tipis.
Pada akhirnya, air mahal seperti Litewater lebih banyak menjual gaya hidup ketimbang fungsi biologis. Ia menjadi simbol kemewahan baru: meneguk kesederhanaan dengan harga yang tak sederhana.