Panadol Dukung 1.000 Bidan Tingkatkan Edukasi Pengobatan Mandiri Terpercaya di HUT IBI ke-74

Abadikini.com, SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Senin (30/6/2025), Panadol, merek pereda nyeri berbasis parasetamol dari Haleon, menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung literasi kesehatan dan pengobatan mandiri yang inklusif di Indonesia.
Melanjutkan kemitraan strategis dengan IBI yang telah memasuki tahun kedua, Panadol berpartisipasi aktif dalam kegiatan edukasi swamedikasi dan cek kesehatan gratis bagi bidan serta pengunjung di Kota Surabaya. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Panadol untuk memperkuat peran bidan sebagai garda terdepan dalam edukasi kesehatan keluarga.
Panadol meyakini bahwa bidan memegang peranan krusial sebagai agen edukasi, khususnya bagi para ibu yang seringkali menjadi gerbang utama informasi kesehatan di keluarga. Dengan membekali bidan dengan pengetahuan terkini mengenai penanganan kondisi umum seperti demam pada anak, Panadol berharap edukasi kesehatan yang bertanggung jawab dapat tersampaikan secara luas kepada masyarakat.
Dr. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM, Ketua IBI, menyambut baik kolaborasi ini, Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, bidan memiliki posisi yang unik dan strategis sebagai sumber informasi terpercaya bagi para ibu. Untuk itu, akses terhadap pengetahuan yang terkini dan berkelanjutan sangat penting. “Kami mengapresiasi dukungan Panadol dalam peningkatan kapasitas bidan dan perluasan jangkauan edukasi kesehatan yang inklusif,” kata Ade dalam keterangan, Selasa (1/7/2025).
Senada dengan itu, Siswati, seorang Bidan di RS Putri Surabaya, turut mengapresiasi program ini. “Peran bidan jauh lebih luas dari yang banyak orang kira. Kami tidak hanya mendampingi ibu selama kehamilan dan persalinan, tetapi juga menjadi tempat masyarakat mencari informasi kesehatan sehari-hari. Pelatihan seperti ini sangat penting agar kami bisa terus memperbarui pengetahuan dan menjalankan peran sebagai pendamping kesehatan keluarga,” ujarnya.
Melanjutkan Komitmen Edukasi Kesehatan Lewat Panadol Klinik Cekatan
Dukungan Panadol ini merupakan kelanjutan dari program edukasi kesehatan Panadol Klinik Cekatan yang telah berjalan sejak tahun 2023. Program ini telah menjangkau lebih dari 26.000 pasien hingga pertengahan tahun 2025 di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Panadol Klinik Cekatan menawarkan edukasi berbasis komunitas, konsultasi tatap muka, serta pendekatan telemedicine melalui Panadol Telepon Cekatan dan Panadol Koper Cekatan.
Berdasarkan analisis temuan lapangan, tiga keluhan kesehatan paling umum yang dijumpai adalah nyeri otot & sendi, sakit kepala, serta flu dan batuk, menunjukkan urgensi edukasi pengobatan mandiri yang bijak. Dalam rangkaian acara HUT IBI ke-74 di Surabaya, Panadol menghadirkan dua aktivitas utama:
Sesi edukasi bertema “Memilih Obat yang Aman untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita” yang membahas kriteria obat over-the-counter untuk situasi umum di rumah.
Layanan cek kesehatan gratis yang meliputi tekanan darah, kadar gula, dan asam urat, serta akses konsultasi dokter jarak jauh melalui Panadol Koper Cekatan.
Dhanica Mae Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia, menyatakan, “Edukasi kesehatan tidak boleh berhenti di satu komunitas saja. Harus ada kesinambungan dan perluasan ke lebih banyak daerah. Inilah semangat Haleon dalam mewujudkan kesehatan yang lebih inklusif.
Kami mengucapkan selamat ulang tahun ke-74 kepada IBI, dan berharap kolaborasi ini menjadi landasan kuat untuk masa depan pengobatan mandiri yang lebih bijak, berbasis ilmu pengetahuan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.”
Sebagai bagian dari komitmen Haleon untuk menghadirkan kesehatan sehari-hari yang lebih baik, Panadol berencana untuk terus memperluas jangkauan program Panadol Klinik Cekatan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Kolaborasi dengan organisasi profesional, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci dalam meningkatkan literasi kesehatan dan mewujudkan sistem kesehatan yang lebih tangguh, inklusif, dan berpusat pada kebutuhan masyarakat.