Dua Petinggi KFC Indonesia Mundur, Ada Apa?

Abadikini.com, JAKARTA – Publik digegerkan dengan kabar mundurnya dua petinggi dari jajaran manajemen PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), perusahaan pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia. Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar di tengah kondisi keuangan perusahaan yang sedang menantang.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dua sosok yang mengundurkan diri adalah Achmad Baiquni, yang menjabat sebagai Komisaris Independen, dan Omar Luthfi Anwar, seorang Direktur.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Achmad Baiquni selaku Komisaris Independen, dan Bapak Omar Luthfi Anwar selaku Direktur,” demikian pernyataan resmi manajemen FAST.
Sebagai langkah selanjutnya, FAST berencana untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Jadwal pasti pelaksanaan RUPSLB ini akan diumumkan kemudian.
Sayangnya, manajemen FAST memilih untuk tidak merinci alasan di balik pengunduran diri kedua pejabat penting tersebut. Namun, dalam pengumuman itu, manajemen memastikan bahwa keputusan ini tidak akan menimbulkan dampak material terhadap operasional, aspek hukum, maupun kelangsungan usaha perseroan.
“Saat ini, tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan,” tegas Wachjudi Martono, Direktur FAST.
Pengunduran diri ini terjadi di tengah kinerja keuangan FAST yang kurang memuaskan. Sepanjang tahun 2024, pengelola KFC Indonesia ini mencatatkan kerugian tahun berjalan yang melonjak signifikan menjadi Rp796,71 miliar. Angka ini meroket 91,67 persen dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp415,64 miliar. Tak hanya itu, pendapatan FAST di tahun 2024 juga mengalami penurunan sebesar 17,84 persen, dari Rp5,93 triliun menjadi Rp4,87 triliun.
Situasi ini tentu saja menarik perhatian para pemangku kepentingan dan memicu spekulasi mengenai masa depan KFC di Indonesia. Apakah RUPSLB yang akan datang akan memberikan kejelasan lebih lanjut terkait alasan di balik pengunduran diri ini dan strategi perusahaan untuk bangkit dari keterpurukan finansial?