Trending Topik

Camping vs Hotel di Kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika

Abadikini.com, LOMBOK – Di antara beragam pilihan lokasi beristirahat yang tersedia bagi para penonton ajang MotoGP 2022 Mandalika, camping dan menginap di hotel dengan jarak tak jauh dari arena balap menjadi salah duanya. Kedua lokasi ini menawarkan pengalaman berbeda, pun dengan biaya serta durasi waktu menuju sirkuit. Lantas mana yang terbaik?

Melansir Antara, Minggu (20/3/2022), menengok pilihan pertama yakni camping, tersedia akomodasi Bobobox X Eiger Campsite Mandalika di kawasan yang menghadap langsung bibir pantai Kuta Mandalika, Jl. Pariwisata Pantai Kuta, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Camping ground berjarak sekitar 2,5 km dari arena balap Pertamina Mandalika International Street Circuit dan dibutuhkan waktu tempuh sekitar 10-15 menit menggunakan shuttle bus yang disediakan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menuju sirkuit.

Akomodasi yang dapat dipesan melalui online travel agent (OTA) tiket.com ini menawarkan dua pilihan tenda dengan harga dan kapasitas berbeda mulai dari Rp400 ribuan hingga Rp900 ribu. Dengan harga ini, tak hanya tenda, pengunjung juga dipinjamkan matras dan colokan listrik selama berkemah. Sementara perlengkapan lainnya seperti handuk, alat mandi dan lainnya dipersiapkan sendiri oleh pengunjung. Namun, mereka yang sebelumnya pernah nge-camp umumnya sudah paham terkait hal-hal ini.

Assistant Resort Manager Bobocabin, Asep Sudrajat mengatakan, dia dan tim menyiapkan sebanyak 75 tenda dan semuanya telah habis dipesan pada Jumat (18/3). Sementara untuk esok harinya yakni di hari race utama MotoGP, pemesanan sudah mencapai 50 persen.

Bobobox X Eiger Campsite Mandalika sudah tersedia sejak 11 Maret hingga 25 Maret mendatang. Pengalaman tidur malam di tengah keindahan alam pantai Mandalika menjadi hal yang ditawarkan di sini. Walau, cuaca Lombok yang kadang hujan dan panas terik menjadi tantangan bagi mereka yang memilih camping.

Hal ini diakui Taqwa Muller asal Sulawesi Selatan. Dia yang baru kali pertama menginap di tenda itu sebenarnya kehabisan akomodasi lain seperti hotel hingga homestay. Kendati begitu, dia berusaha beradaptasi demi bisa menonton ajang MotoGP hari kedua. Taqwa menginap semalam di tenda bersama rekan-rekannya.

Senada dengan Taqwa, duo turis asal Prancis yakni Guillaume dan Tanky, juga mengakui cuaca menjadi tantangan besar mereka saat camping. Kendati begitu, kedua pria yang tinggal di Yogyakarta sejak empat tahun lalu itu tak menjadikannya masalah besar. Mereka bisa menikmati pemandangan sembari sesekali bercengkrama dengan sesama pengunjung.

“Enak sekali. Orang-orangnya (sesama yang berkemah) baik-baik. Tadi panas banget. Orang Prancis suka jalan-jalan,” kata Guillaume yang menjadi pendukung pebalap Fabio Quartararo itu kepada awak media, Sabtu (19/3).

Di sisi lain, Rahman Pina, seorang pengunjung asal Sulawesi Selatan bersyukur mendapatkan pengalaman menginap di tenda yang langsung menghadap ke Pantai Kuta Mandalika, walau harus diterjang panas dan hujan.

“Kalau di hotel kan sebenarnya hotel yang lebih bagus dari Mandalika banyak ya di Sulawesi cuma dimana lagi bisa dapatkan experience yang begini kalau bukan di sini. Apalagi dengan adanya MotoGP menjadi daya tarik sendiri kan,” ungkap dia.

Sebenarnya tak jauh berbeda dengan sejumlah lokasi kemah di beberapa tempat di Indonesia, tersedia fasilitas kamar mandi dan toilet bagi para pengunjung. Fasilitas toilet dan kamar mandi terletak beberapa puluh meter dari lokasi kemah. Sementara untuk keperluan mengisi perut, pengunjung bisa menemukan berbagai warung makan dengan menu makanan lokal di dekat kawasan kemah dengan biaya mulai dari Rp10 ribuan.

Lalu bagaimana dengan akomodasi hotel? Lisa, seorang pengunjung asal Jakarta mendapatkan akomodasi paket bundling MotoGP dari tiket.com yang dibanderol mulai dari Rp12,5 juta dengan hotel tipe superior selama 5 hari 4 malam pada 17-21 Maret 2022 ditambah sarapan khusus untuk 2 orang dan 2 tiket Royal Box B Deluxe Class selama 3 hari.

Akomodasi hotel Lisa terletak di kawasan Jalan Raya Bypass BIL Km.2 Praya, Lombok Tengah yang berjarak sekitar 27 km dari sirkuit, dengan waktu tempuh selama sekitar 30 menit. Menurut Lisa, biaya yang dikeluarkan untuk paket ini sebanding dengan waktu tempuh dari hotel menuju sirkuit, lokasi kuliner lokal dan objek wisata di sekitaran Lombok Tengah. Di sela kedatangan di Mandalika, dia menyempatkan diri berkunjung ke berbagai lokasi wisata.

Di sekitar hotel tempat Lisa menginap, tersedia sejumlah kuliner lokal salah satunya nasi balap populer dengan cita rasa relatif pedas sehingga membuat keringat mengucur. Restoran nasi balap ini terletak sekitar 4 km dan bisa ditempuh selama 8 menit dari hotel. Sementara objek wisata yang bisa dia nikmati antara lain Desa Tenun Tradisional Sade (9,3 km dari hotel) dan Air Terjun Kawangan (4 km dari hotel).

“Lokasi oke karena tidak terlalu jauh dari sirkuit. Dari sisi fasilitas, so-so saja walau sebenarnya untuk beberapa fasilitas yang kurang oke segera diusahakan untuk diperbaiki pihak hotel,” kata dia yang setia mendukung kemenangan Marc Marquez pada setiap balapan. (Antara)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker